Main Salju di Flumserberg, Swiss

Lupakan corona sejenak, back to cerita liburan musim dingin lalu. Kali ini kami main salju di Flumserberg, Swiss. Letaknya nggak terlalu jauh dari tempat kami menginap. Tapi karena kawasan ini adalah kawasan pegunungan, jadi harus turun naik gunung dan ini yang makan waktu banyak. Perjalanannya nggak ngebosenin kok. Pemandangannya sangat indah, pegunungan yang sebagian dilapisi salju dan daratan yang sebagian putih sebagian hijau. Juga rumah-rumah penduduk pedesaan ala Swiss. Nyaman sekali nih mata melotot terus menikmati indahnya ciptaan tuhan.

Flumserberg merupakan kawasan wintersport dan hiking yang terletak disebelah selatan St. Gallen, Swiss. Gunung ini juga merupakan salah satu bagian dari Pegunungan Alpen. Disini terdapat beberapa area untuk main ski dan sekedar main-main salju bagi yang belum ahli bermain ski seperti kami. Jadi kami cuma seluncuran pake papan aja 😀

Begitu kami sampai, tempat ini udah rame dan banyak yang main ski. Jujur aja saya sebenernya takut main sledding. Seumur-umur belum pernah main begituan. Kalah sama bocah-bocah bule yang asyik banget main seluncuran dari atas gunung sendirian nggak tau dimana emak bapaknya.

Selesai parkir mobil, langsung sewa alat sleddingnya seharga 15 euro untuk yang ukuran besar supaya bisa boncengan 😀 Terus beli tiket buat naik kereta gantung keatas gunung, 15 euro juga buat berdua.

Titik paling bawah tempat naik kereta gantung di Flumserberg

Pas udah siap-siap mau jalan ke kereta gantung, ada ibu-ibu udah agak tua nyamperin kami dan bilang klo sepatu kami bahaya dipake buat sledding. Sumpah, ini tuh pertolongan tuhan yang nyata banget. Diantara segitu banyak orang, nggak ada tuh yang merhatiin sepatu kami segala. Ya iyalah, ngapain juga kan ngurusin sepatu orang. Semuanya pasti sibuk ngurusin keluarga atau rombongannya masing-masing.

Akhirnya kami sewa sepatu khusus buat sledding. Harganya 15 euro per pasang. Serba 15 euro judulnya hari ini. By the way, mata uang disini itu sebenernya Swiss franc (CHF). Tapi bisa bayar pake euro juga. Kursnya beda-beda tipis aja.

Setelah naik kereta gantung sekitar 5 menitan, nyampek juga di titik start untuk sledding. Sebenernya masih bisa naik lagi, tapi harus bayar lagi untuk kereta gantungnya. Dari titik ini udah paling oke untuk pemula.

Siap meluncur

Buat saya ini adalah pengalaman pertama sledding, sedangkan bagi si abang ini adalah momen mengenang masa kecil. Katanya dulu waktu masih kecil saat musim dingin tiba, dia dan teman-temannya main sledding di hutan supaya nggak ketauan emak-emaknya. Klo ketauan pasti dimarahin karena jadi basah dan kotor. Padahal berani kotor itu kan baik ya 😀

Karena udah dikasi aba-aba untuk nggak nginjek si salju, jadi saya santai aja di boncengan. Ternyata medannya bikin badan terguncang-guncang karena bisa tiba-tiba ada cekungan dalam sampe-sampe kami terjatuh.

Karena metode diatas itu nggak efektif, akhirnya kami berdua sama-sama ngerem pake kaki supaya maksimal. Hasilnya lebih baik dari yang tadi. Tapi lagi-lagi karena nggak kenal medannya, bisa tiba-tiba dikejutkan dengan tikungan dan turunan curam. Seru-seru mendebarkan.

Di salah satu turunan ada sekelompok anak muda pemain ski yang asik duduk di pinggir jalan dibawah pohon. Saya kira mereka sekedar istirahat, nggak taunya mau ngetawain orang-orang yang jatuh disini. Memang turunan ini menjebak, selain curam juga banyak cekungan. Kami pun jatuh terguling-guling dan papan sleddingnya tercampak entah kemana.

Nyari papan sledding di areal yang jarang dilewati itu luar biasa sekali. Saya hampir tenggelam didalam tumpukan salju. Untungnya ada ibu-ibu yang nemuin papan sledding kami. Oya, tadi klo kami tetap pake sepatu kami dan nggak sewa sepatu khusus pasti bahaya sekali. Sepertinya banyak sekali berkat tuhan hari ini untuk kami. Ada aja yang nolong.

Akhirnya papan sleddingnya ketemu juga, nyungsep di tumpukan salju

Setelah dua kali terjatuh dan yang terakhir sangat ekstrim, saya memutuskan jalan kaki aja kebawah karena kaki saya memar ketimpa papan sledding dan si abang tetap ngelanjutin main sledding. Saya jalan dari jalan biasa diantara rumah-rumah warga sekitar. Lumayan bisa menikmati pemandangan indah dan nemu air terjun mini.

Badan langsung terasa pegel-pegel dan sakit di bagian tertentu. Keliatan yang olahraganya sebulan sekali 😀 Main salju di Flumserberg, Swiss sampe disini aja. Sebenernya pengen main lagi, tapi badan udah sakit semua. Akhirnya kami lanjut jalan ke tempat lain yang nggak kalah indahnya.

To be continued….

0



Schreiben Sie einen Kommentar

Your e-mail will not be published. All required Fields are marked

Scroll Up Scroll Up

Thank you for visiting my blog