25 Culture Shock Terbesar Saat Pindah ke Jerman

Jerman, letaknya ada di belahan bumi lain. Beribu-ribu kilometer jauhnya dari Indonesia. Bukan cuma dipisahkan oleh lautan, tapi benua. Segala yang ada di Jerman jauh berbeda sama apa yang ada di Indonesia mulai dari musim, cuaca, makanan, jenis orangnya, kebiasaan dan kebudayaannya. Tapi hal ini nggak membuat orang-orang dari Indonesia enggan merantau ke Jerman. Teknologi dan segala kemudahan hidup menempati tingkat pertama yang menjadi alasannya. Tapi jangan anggap enteng dengan segala kemudahan dan kehedonan hidup yang banyak dipamerkan para perantau Indonesia. Kalau baru pindah ke Jerman pasti mengalami yang namanya culture shock alias terkaget-kaget dengan budaya baru di suatu negara. Berikut ini 25 culture shock terbesar saat pindah ke Jerman.

1. Nggak Bisa Bahasa Jerman, Susah Ngapa-ngapain

Orang Jerman tidak tergolong nasionalis. Tapi mereka sangat menjunjung tinggi bahasa nasionalnya yaitu Bahasa Jerman. Nggak bisa Bahasa Jerman saat tinggal di Jerman akan membuatmu susah ngapa-ngapain di Jerman karena mostly bahasa yang digunakan adalah Bahasa Jerman. Nggak perduli di kota besar atau kota kecil. Semuanya menggunakan Bahasa Jerman. Solusi satu-satunya ya harus belajar Bahasa Jerman, minimal untuk percakapan sehari-hari.

2. Sampah Dipisah-pisah

Orang Jerman sangat serius menangani persoalan sampah. Hal itu bisa dilihat dari pembedaan pembuangan sampah. Di satu rumah sampah biasa dibedakan menjadi 4 jenis, biomüll (sampah rumahtangga organik), restmüll (sampah non organik, non recycle seperti sampah kamar mandi), papiermüll (sampah kertas), gelbersack (sampah yang bisa didaur ulang). Ada lagi beberapa jenis sampah lainnya seperti botol yang harus dibuang di kontainer-kontainer khusus (juga dibedakan menjadi beberapa jenis sesuai warnanya), pakaian bekas, barang-barang rumahtangga seperti lemari yang udah nggak terpakai dan lainnya.

Jadi, klo pindah ke Jerman harus terbiasa dengan hal ini. Kadang klo bertetangga sama orang asli Jerman biasanya mereka sangat konsen dengan tetangga yang buang sampah tidak pada tempatnya. Ada lho tetangga di Jerman yang ngelaporin tetangganya ke polisi karena buang sampah nggak sesuai jenisnya.

3. Deposit Botol Minuman

Saat beli air mineral ataupun aneka jenis minuman lainnya di Jerman umumnya juga harus bayar deposit 0,25 cent. Hal ini dikarenakan botol-botol di Jerman itu bisa ditukarkan lagi di mesin-mesin yang disediakan di depan supermarket. Harganya ya seharga depositnya itu. Jadi jangan heran kalau beli minuman di Jerman menggunakan botol, umumnya pakai deposit. Ada juga yang nggak sih.

4. Semuanya Tutup di Hari Minggu

Hari minggu biasanya orang-orang di Indonesia memanfaatkannya dengan jalan-jalan. Umumnya masyarakat perkotaan jalan-jalan ke mall. Jangan coba lakukan ini di Jerman karena semuanya tutup di hari minggu.

Di kota-kota besar ada sebagian restoran, supermarket (yang letaknya di stasiun kereta dan bandara), pom bensin yang buka. Tapi klo tinggal di kota kecil apalagi pedesaan, umumnya semuanya tutup. Sunday = stay home.

5. Sulit Berhubungan Dekat dengan Orang Lokal

Orang Jerman tidak bisa dikatakan sebagai orang yang sombong, tetapi mereka juga tidak seterbuka dan seramah orang Indonesia saat bertemu orang asing. Bisa dikatakan mereka cukup tertutup. Apalagi untuk membuka suatu hubungan pertemanan baru. Orang Jerman tidak gampang menerima teman baru, apalagi orang dari negara asing.

6. Pajak Televisi Dibayar per Rumah

Ada yang bingung baca judul nomor 6? Sama, dulu pun saya begitu. Jadi di Jerman itu setiap rumah wajib bayar pajak buat nonton televisi. Terserah mau punya tv atau nggak, mau nonton tv atau nggak. Pajaknya tetap ditagih. Jangan coba-coba diabaikan karena pajak ini nggak bisa dihindari. Kalau kamu nggak bayar setiap bulannya, maka pajaknya akan diakumulasikan di akhir tahun.

Pajak ini cukup dibayar oleh satu orang saja dalam 1 rumah. Jadi misalnya ada 1 flat atau rumah yang dijadikan kos-kosan dan terdiri dari beberapa kamar, nggak perlu semua yang kos itu bayar pajak ini. Cukup atas satu nama aja.

7. Personal Space Sangat Penting

Jangan sok akrab sama orang Jerman, apalagi nanya-nanya masalah pribadi misalnya udah nikah atau belum atau kenapa belum juga punya anak. Bisa-bisa dilaporin polisi. Jangan mikir karena udah temenan lama di kantor atau satu kampus terus bisa nanya-nanya kepo kek kebanyakan orang di Indonesia. Sekali lagi, don’t try this to German!

8. Mesra-mesraan di Area Umum adalah Normal

Klo ke Jerman jangan kaget liat orang mesra-mesraan di area umum. Itu adalah hal yang normal di Jerman dan merupakan hak asasi manusia. Nggak perduli ada orang tua atau anak-anak, pasangan yang mau cium-ciuman di keramaian ya hayuk aja.

9. Tetangga Saling Cuek

Pintu rumah cuma berjarak lima langkah bukan berarti jadi akrab kek sodara. Bertetangga di Jerman itu cukup saling tau aja, nggak perlu akrab karena kebanyakan orang disini nggak suka klo tetangganya terlalu mengurusi urusan pribadi mereka. Jadi, jangan sok akrab klo bertetangga di Jerman. Cukup saling kenal aja.

10. Bayar Masing-masing

Kencan dan makan di restoran biasanya ada yang bayarin. Di Indonesia sih umumnya yang bayar laki-laki walaupun ada juga yang bayar yang perempuan. Adalah hal yang wajar di Jerman saat kencan  dan makan di restoran billnya bayar masing-masing. Nggak ada yang tersinggung dan bilang pelit.

Tapi klo misalnya ada yang ngundang makan, umumnya yang ngundang itu yang bayar. Jadi klo kamu ngundang orang makan di restoran di Jerman, kamu harus bayarin. Tetapi ada juga orang Jerman yang ngundang ulangtahun makan di restoran dan bayar masing-masing. Jadi cek term and condition 😀

11. Tidak Ada Sifat Patriotis dan Nasionalis di Jerman

Pasti semua orang bangga memiliki jiwa nasionalisme dan patriotis untuk negaranya. Di Indonesia contohnya, orang-orang semacam ini sangat disanjung-sanjung. Beda dengan Jerman, mereka justru bangga dengan tidak memiliki sifat nasionalisme dan patriotisme untuk negaranya.

Hal ini bukan tanpa alasan. Hal ini dipicu oleh perang di masa lalu yang terjadi akibat jiwa nasionalisme dan patriotisme. Pada Perang Dunia II contohnya. Perang ini sangat dibenci oleh rakyat Jerman untuk diungkit-ungkit lagi. Itulah sebabnya dilarang keras mengingat, menceritakan di tempat umum dan memperjualbelikan segala sesuatu yang berhubungan dengan Hitler di Jerman. Oleh sebab itu rakyat Jerman bangga tidak memiliki sifat nasionalisme dan patriotisme karena dianggap bisa memicu peperangan.

12. Air Mineral Bersoda

Bersoda tapi bukan coca cola atau sprite. Yups…!!! Di Jerman ada air mineral bersoda (sparkling water). Sama seperti sprite, saat dituang air mineral bersoda ini mengeluarkan gelembung-gelembung. Rasanya juga sama, tapi nggak manis dan hambar. Jadi kalau makan di restoran atau beli air minum di supermarket, jangan lupa perhatikan lagi kalau mau pesan air mineral. Air mineral biasa biasanya disebut stilles Wasser sedangkan air mineral bersoda disebut Sprudelwasser.

13. Air Keran Bisa Diminum

Air keran di Jerman sudah terjamin kebersihannya dan tidak berbahaya bagi kesehatan. Oleh sebab itu air keran di Jerman bisa langsung diminum tanpa perlu dimasak lagi.

14. To the Point

Orang Jerman tidak suka basa basi dan membicarakan orang di belakang. Jika ada suatu permasalahan, mereka akan membicarakannya langsung tentang hal tersebut. Sebaliknya jika kita membicarakan sesuatu hal kepada orang Jerman yang merupakan suatu permasalahan misalnya mereka parkir sembarangan, mereka tidak akan marah and never take it personaly.

15. Tepat Waktu

Jangan pernah bermain-main dengan waktu di Jerman, apalagi janjian sama orang Jerman atau kamu tidak akan mendapatkan kepercayaan mereka selamanya. Orang Jerman sangat menjunjung tinggi ketepatan waktu.

16. Tidak Menunjukkan Kekayaan dan Status Sosial

Di Jerman tidak tampak perbedaan si kaya dan si miskin. Orang-orang kaya Jerman juga sulit dilihat secara kasat mata karena kebiasaan mereka yang enggan menunjukkan kekayaan dan status sosialnya.

Bahkan orang yang memiliki pekerja tukang bersih-bersih di rumahnya tidak menganggap dirinya lebih tinggi dari si pekerja. Kedudukan semua manusia dianggap sama.

17. Tidak Aktif di Sosial Media

Bisa jadi ini adalah kunci sukses kekayaan Jerman. Masyarakatnya tidak terlena dengan sosial media, juga tidak banyak drama dan pamer ini-itu di sosial media. Bahkan banyak orang Jerman yang sama sekali tidak menggunakan sosial media.

18. Makanan Organik Banyak Dijual Dimana-mana

Mengonsumsi makanan organik sudah menjadi gaya hidup sebagian besar masyarakat Jerman. Bahan makanan organik banyak dijual di supermarket biasa, meskipun ada juga supermarket khusus bahan-bahan organik.

19. Segala Hal Tentang Sex Bukanlah Hal yang Tabu

Sex adalah hal biasa layaknya makan dan minum di Jerman. Poster-poster tentang sex, toko yang menjual alat bantu sex, iklan-iklan di televisi tentang sex dan bahkan membicarakan tentang sex itu sendiri dengan anak-anak adalah hal yang biasa di Jerman.

20. LGBT Hidup Normal di Jerman

Jerman adalah negara yang ramah terhadap LGBT. Adalah hal yang lumrah melihat laki-laki dengan laki-laki atau sebaliknya bergandengan tangan mesra dan bahkan berciuman di depan umum. Menjadi LGBT di Jerman tidak dianggap melanggar hukum dan norma seperti yang terjadi di Indonesia. LGBT di Jerman tidak perlu sembunyi-sembunyi dengan status seksualnya.

21. Jalan Kaki Adalah Hal yang Biasa

Di Jerman nggak ada ojek dan jalan kaki tidak dianggap hina bahkan lebih dipilih oleh masyarakat Jerman. Orang Jerman lebih memilih jalan kaki daripada naik mobil jika jarak tempuhnya mereka anggap tidak terlalu jauh.

22. Bersepeda Tidak Mengenal Musim

Jika di Indonesia saat ini banyak orang hobi bersepeda karena sedang musimnya, tidak demikian dengan Jerman. Sejak dahulu banyak orang Jerman selalu bersepeda dengan berbagai alasan dan tidak mengenal musim. Tapi memang di musim panas jumlah pesepeda lebih meningkat.

23. Ramah Orang Cacat dan Jompo

Jerman sangat ramah terhadap orang cacat dan jompo. Pelayanan bagi mereka juga diutamakan misalnya tempat parkir khusus dan hal-hal lain yang dibuatkan khusus untuk mereka. Mereka juga diperlakukan selayaknya orang normal.

24. Tidak Boleh Merokok di Sembarang Tempat

Bagi perokok, jangan coba-coba merokok sembarangan di Jerman. Dilarang merokok di sembarang tempat di Jerman dan bahkan rokok juga tidak dijual sembarangan. Anak usia dibawah 18 tahun tidak diizinkan membeli rokok.

25. Bawa Kantong Belanja Sendiri ke Supermarket

Yang unik dari Jerman, masyarakat Jerman sudah terbiasa membawa kantong-kantong belanjaannya sendiri saat belanja di supermarket. Meskipun supermarket juga menjual kantong belanjaan, kebanyakan masyarakat Jerman sudah menyediakannya dari rumah kecuali yang belanja dadakan.

0



Schreiben Sie einen Kommentar

Your e-mail will not be published. All required Fields are marked

Scroll Up Scroll Up

Thank you for visiting my blog