7 Budaya Baik Orang Turki || Nggak salah Untuk Dicontoh

Pembaca sejati Anne Yaa pasti hafal dengan tulisan-tulisan saya, khususnya soal budaya Turki dan hubungan saya dengan keluarga Mr. Ottoman. Jangan negative thinking dulu. Kali ini nggak mau ghibah, apalagi nyeritain kejelekan orang 😀 Terlepas dari segala pro kontra ini itu, ada sisi lain orang Turki yang harus kalian tau. Bukan secara personal apalagi hanya mencakup kaum adamnya yang selama ini banyak ditanya pembaca, tapi orang Turki secara majemuk. Ada 7 budaya baik orang Turki yang nggak salah juga kalau dicontoh.

1. Hormat pada orangtua

Tahun baru yang lalu, 2 orang keponakan Mr. Ottoman dari Berlin mengunjungi kami. Satu laki-laki, usianya 25 tahun dan yang satunya perempuan 21 tahun. Kami sempat belanja bahan pokok bersama-sama karena menjelang akhir tahun supermarket di Jerman banyak tutupnya. Jadi harus sedia makanan. Hakan, si keponakan laki-laki ini sigap membantu saya memasukkan barang-barang ke keranjang belanjaan yang saya bawa. Memang memasukkan barang belanjaan itu tugas saya karena kalau Mr. Ottoman ikut bantu yang ada malah berantakan dan saya larang dia bantu. Pernah kejadian telur pecah soalnya dan dia nyusunnya nggak teratur. Misalnya daging-dagingan dijadikan dalam satu kantong kalau saya yang nyusun, sementara dia asal masuk aja. Jadi tugasnya ya cuma angkat keranjang belanjaan aja, sama bayar 😀

Bersama para keponakan

Back to Hakan, selama di rumah saya dia rajin banget bantu-bantu. Terus sekali saya bilang, “Nanti istrimu beruntung punya suami yang rajin seperti kamu, mau bantu-bantu.” Lah dia jawab, “Oh, aku bantu karena kamu tanteku. Klo ke istriku belum tentu.” Kaget donk saya. Ternyata dia back to nature nya sifat laki-laki Turki.

Tapi kesimpulannya adalah orang Turki itu memiliki rasa hormat yang tinggi ke orang yang lebih tua. Bukan cuma ke ibunya aja, ke semua orang yang dituakan mereka begitu. Biasanya akan susah nolak klo yangn minta orangtua. Apalagi orangtua sendiri. Jangan heran klo liat anak-anak muda Turki nolongin orang-orang tua di jalanan atau mungkin bawain belanjaan mereka. Itu udah biasa.

2. Suka ngasi hadiah

Saat berkunjung ke rumah orang, orang Turki umumnya membawa hadiah. Bukan sekedar bawa kue dan buah, biasanya ada bungkusan lainnya lagi. Mereka memang gemar sekali bertukar hadiah. Nggak ada momennya buat mereka, kapan aja pasti saling ngasi hadiah. Ini juga kadang yang buat saya nggak enak. Kakak-kakak ipar klo datang atau kalau saya kesana ada aja yang dikasi walau kadang cuma coklat. Nah saya tuh kadang bingung mau bawa apa.

3. Menjaga silaturrahmi

Nonton bareng juga termasuk menjaga silaturrahmi

Silaturrahmi orang Turki itu sangat kuat. Bukan cuma sama keluarga, tapi sama kerabat dan sahabat dekat pun begitu. Sering saling mengunjungi dan berkumpul, itu kebiasaan mereka. Kalau nggak ketemu pasti mereka itu rajin telponan untuk sekedar tau kabar walau kadang bagi para ibu nggak jarang juga jadi berujung ke pergosipan. Makanya ibu-ibu Turki itu pasti tau segala hal karena komunikasi mereka nggak pernah putus. Tepatnya mereka itu phone person. Bisa gitu mereka sambil ngepel sambil ngobrol di telepon 😀

4. Budaya bebersih

Nggak dipungkiri lagi klo yang ini, kebersihan is number one buat mereka. Eits….jangan salah. Bersih menurut kita orang Indonesia belum bersih menurut mereka. Dan yang salutnya mereka nggak ada capeknya untuk bebersih. Klo belum bersih nggak bakalan bisa tidur lelap. Kebersihan adalah sebagian dari iman yang merupakan salah satu kata mutiara dalam islam benar-benar mereka amalkan. Tapi tingkatannya jauh diatas orang Indonesia pada umumnya. Rumah aja klo bisa ikutan dicuci.

5. Makan bersama

Makan bersama

Klo yang ini mungkin juga dilakukan banyak keluarga di Indonesia walaupun agak beda di keluarga saya yang lebih ‘bebas’. Di Indonesia keluarga saya juga makan bersama walau nggak tiap hari. Tapi biasanya nggak duduk di meja makan. Ambil makanan masing-masing dan lesehan didepan TV, makan pake tangan dan ada yang angkat kaki sebelah. Ini Medan bung! 😀 Beda dengan keluarga Turki yang lebih rapi dan teratur. Mereka wajib makan bersama saat sarapan dan makan malam. Duduknya ya di kursi makan. Biasanya si ibu yang sibuk mondar-mandir ngatur ini itunya, yang lain terima bersih aja. Tapi memang begitu maunya ibu-ibu Turki, mereka yang ngatur semuanya.

6. Sesama Turki dikasi harga murah

Mungkin nggak semuanya begini. Tapi ini selalu kejadian di kami saat liburan di Turki mulai dari Istanbul, Izmir dan yang terakhir Fethiye. Karena sesama Turki dikasi diskonan atau dikasi kamar hotel yang lebih ok tapi bayarnya lebih murah. Katanya karena sesama Turki dan jarang orang Turki yang nginep di hotel itu.

7. Budaya mengucapkan salam dan sapaan

Yes, orang Turki adalah makhluk bumi yang paling rajin mengucapkan salam dan kalimat sapaan. Orang Jerman pun lumrah melakukannya, tapi di orang Turki lebih banyak lagi. Nggak secara langsung pasti dikirim via whatsapp. Mulai dari selamat pagi, siang, malam, selamat tidur, selamat hari jum’at dan hari-hari besar islam lainnya pasti mereka saling ngucapin selamat misalnya malam lailatul qadar, pasti pada ngirim pesan ke whatsapp dan apa aja yang bisa dikirimin.

Setiap bangsa di bumi ini pasti punya budaya masing-masing. Gitu juga sama orang Turki. Intinya sih klo saya, apabila budayanya bagus ya nggak ada salahnya ditiru. Tapi klo nggak cocok sama jiwa anak Medan saya, ya nggak usah diikutin. Life simply aja, nggak usah ribet-ribet.

0



Schreiben Sie einen Kommentar

Your e-mail will not be published. All required Fields are marked

Scroll Up Scroll Up

Thank you for visiting my blog