Pantai Ölüdeniz, Pantai Tercantik di Turki Paling Dicari Wisatawan

Day 2 Pantai Ölüdeniz

Long time no see. Maafkan saya yang lebih sebulanan nggak refreh blog ini. Bulan lalu ada banyak sekali kegiatan penting dan seminggu terakhir di September Mr. Ottoman mendadak ngajak liburan. Sebagai istri solehah ya saya nggak nolak lah diajak liburan 😀 Apalagi liburannya ke Pantai Ölüdeniz, pantai tercantik di Turki paling dicari wisatawan.

Setelah diskusi dan penuh pertimbangan terkhusus soal dana, kami memutuskan liburan ke Ölüdeniz, Fethiye, Turki dengan mengambil paket liburan all inclusive seharga 1100 euro selama 8 hari untuk dua orang. Harga tersebut sudah termasuk penerbangan pulang pergi München-Dalaman, bus ke bandara, hotel 7 hari 8 malam, makan 3 kali sehari plus snack dan minumannya.

Karena hari pertama nyampeknya udah hampir tengah malam, pastinya kami nggak bisa kemana-mana dan langsung tidur. Hari kedua kami leyeh-leyeh. Habis sarapan balik ke kamar dan santai-santai. Setelah makan siang baru kami jalan ke Pantai Ölüdeniz yang letaknya nggak jauh dari hotel.

Private beach milik hotel kami sebenarnya juga Pantai Ölüdeniz, tapi kami mau ke blue lagoonnya yang selama ini dijadikan magnet penjual pariwisata Ölüdeniz.

Ölüdeniz adalah sebuah desa cantik di kaki gunung Babadağ kota Fethiye Provinsi Muğla. Kawasan ini berada di semenanjung Turkish Riviera yang sangat terkenal dengan pantai-pantai indahnya. Konon katanya Pantai Ölüdeniz ini adalah pantai terindah di Turki. Tapi kalau menurut Mr. Ottoman masih lebih indah pantai-pantai di Bali dan Sabang.

Dari hotel kami jalan kaki. Sebenarnya ada dolmus (angkotnya Turki) yang mondar-mandir lewat depan hotel. Tapi kami memilih jalan kaki untuk bakar lemak setelah makan siang dan besok-besoknya pasti akan banyak makan juga 😀 .

Pantai Ölüdeniz ini nggak kecil. Kalau kamu datang dari Fethiye dan turun di stasiun dolmus terakhir, kamu akan langsung disuguhi pemandangan pantai yang indah. Garis pantai yang dekat dengan keramaian kota ini juga menjadi tempat parkir kapal-kapal untuk sailing trip ke pulau-pulau. Kalau siang kapalnya nggak ada, tapi pagi dan sore kapalnya kembali parkir disana. Selain itu areanya juga rame, kurang enak untuk bersantai karena banyak orang lalu lalang. Belum lagi suara supir dolmus yang manggil penumpang. Juga hiruk pikuk turis yang sangat tertarik mengikuti paragliding.

Sailing boat

Mr. Ottoman nggak mau ke lokasi yang terlalu ramai. Jadinya kami masuk kesisi kanan pantai. Eh…taunya masuk ke bagian yang ini harus bayar uang masuk 15 lira atau sekitar 35 ribu rupiah. Tempat ini juga nggak sepi. Mungkin juga karena hari minggu. Kami masih harus jalan jauh kedalam untuk sampai keujung pantai, lokasi yang paling menjual dari keseluruhan bagian Pantai Ölüdeniz.

Karena Turki masih menganut faham sekuler, nggak heran klo banyak juga orang Turki berbikini. Juga banyak yang berjilbab dan bahkan disini ada musollanya. Bentuknya mungil dan terpisah untuk tempat solat laki-laki dan perempuan.

Musolla wanita

Seperti lokasi pantai pada umumnya, disini juga ada restoran, toilet tempat bebersih sehabis main-main di laut, gazebo dan kursi-kursi pantai. Baca-baca review pengunjung, katanya makanan di restoran ini kurang enak dan mahal.

Akhirnya sampai juga ditempat yang dituju setelah olahraga kaki kurang lebih setengah jam jika dihitung jalan dari hotel. Masih banyak orang walaupun saat kami datang udah kesiangan. Langsung rebahan di kursi pantai, sementara Mr. Ottoman langsung nyebur ke laut.

Papan selamat datang

Nggak lama setelah duduk, datang anak muda rambut pirang bertato. Ternyata oh ternyata dia adalah pemuda penunggu pantai 😀 dan kami disuruh bayar klo mau duduk dan tiduran di kursi pantai. Pantes aja ibu-ibu Turki yang datang rame-rame pada bawa bawa alas dan lesehan diatas pasir. Untuk dua kursi kami harus bayar 50 lira atau seratusan ribu rupiah lebih dikit. Tempat ini memang sangat turistik. Makanya apa-apa serba mahal.

Saya nggak nyebur ke laut. Memang dari hotel tadi pun nggak berniat mandi-mandi di laut. Cuma mau rebahan aja dan santai-santai sambil ngeliatin tingkah polah warga lokal.

Nggak terasa udah lima jam aja kami disini. Jam 7 malam kami jalan pulang. Langit masih terang dan masih ada beberapa orang yang enggan meninggalkan pantai. Pulangnya kami nggak jalan kaki. Naik dolmus bayar 3 lira aja satu orang sampai hotel. Belum duduk tenang udah nyampek aja ke hotel 😀

Kegiatan hari ini diakhiri dengan makan malam dan langsung lanjut tidur karena besok mau jalan jauh ke Saklikent Canyon.

To be continued….!!! Besok kita lanjut ke penjelajahan yang lebih seru. Masih di wilayah Fethiye.

0



Schreiben Sie einen Kommentar

Your e-mail will not be published. All required Fields are marked

Scroll Up Scroll Up

Thank you for visiting my blog