Ladies, Kamu Korban KDRT di Jerman? Lakukan 8 Langkah Awal ini!

Menikah dengan bule tidak lantas mengubah hidupmu menjadi Cinderella. Banyak orang Indonesia salah kaprah soal menikah dengan bule. Please! Mulai sekarang rubah pandangan-pandangan seperti itu. Menikah dengan bangsa manapun intinya sama saja. Semua kembali ke pribadinya masing-masing. Yang kaya ya kaya, yang kere yang kere.

Rumahtangga tidak akan pernah terlepas dari konflik didalamnya. Konflik dalam rumahtangga bisa menjadi pupuk penyubur hubungan suami dan istri, bisa juga menjadi racun yang menghancurkan. Semuanya tergantung kedua belah pihak bagaimana menyikapinya. Meskipun bergelar negara modern dan maju, namun KDRT juga masih banyak terjadi di Jerman.

Ladies, kamu korban KDRT di Jerman? Lakukan 8 langkah awal ini.

1. Simpan semua bukti KDRT

Setelah terjadi KDRT, kamu harus cepat-cepat simpan bukti-buktinya sebelum semuanya hilang. Foto semua bekas luka dan lakukan visum di rumahsakit. Bukti ini sangat kamu perlukan untuk tindakan selanjutnya, juga untuk melemahkan pasanganmu yang melakukan KDRT dimata hukum. Cepat-cepat simpan bukti itu ditempat yang aman seperti simpan di google drive, kirim ke teman yang bisa dipercaya dan tempat aman lainnya.

2. Ambil semua surat-surat penting dan berharga

Pasport, visa izin tinggal, surat nikah, akta lahir anak beserta pasportnya (jika ada anak), surat-surat harta gono gini yang berharga harus kamu selamatkan. Jangan sampai surat-surat ini jatuh ketangan pasanganmu.

3. Keluar rumah dan mengungsi ke Frauenhaus

Hidup dengan suami yang suka melakukan KDRT artinya kamu membahayakan dirimu sendiri. Apalagi kalau si suami tidak ada i’tikad baik untuk berobat dan berubah. Tinggalkan rumah itu dan mengungsi ke Frauenhaus (shelter). Jangan lupa bawa anak juga, jangan tinggalkan anak sama bapaknya yang suka melakukan KDRT. Kamu akan aman dan dibantu oleh pihak terkait di Frauenhaus.

4. Lapor polisi

Secepatnya sebelum kasusnya basi lapor ke pihak kepolisian setempat agar masalahnya bisa cepat diusut. Jangn biarkan masalah KDRT ini hanya berakhir di kamu. Suami pelaku KDRT harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.

5. Lapor ke KBRI

Sebagai orang asing yang tinggal di negara asing, KBRI adalah pihak yang paling bertanggungjawab atas diri kamu. Kalau terjadi apa-apa sama kamu, merekalah yang akan ditanya sana-sini dan juga menjadi jembatan antara kamu dan keluarga di Indonesia kalau-kalau kamu tidak bisa dihubungi. Jadi, kalau terjadi KDRT dan sudah parah, cepat lapor dan kabari pihak KBRI/KJRI tempat kamu terdaftar agar mereka juga bisa ikut memantau kasus kamu.

6. Cari pengacara

KDRT bukan masalah ecek-ecek. Ini masalah serius dan harus ditangani dengan baik karena wanita bukanlah objek penderita yang bisa diperlakukan seenaknya. Jika kamu sudah melakukan langkah-langkah diatas, selanjutanya cari pengacara untuk membantu kamu menghadapi kasus ini. Nggak perlu takut kalau kamu nggak punya uang, di Jerman ada banyak pengacara yang dibiayai negara. Jadi kamu nggak perlu ngeluarin duit.

7. Jangan keluar, pergi jauh dan berhubungan dengan suami

Dalam kondisi seperti ini sebisa mungkin kamu jangan keluar dan bepergian jauh karena itu akan membahayakan keselamatan kamu dan anakmu. Kalau bisa tetaplah berada di Frauenhaus dan putus kontak dengan suami. Jika kamu masih melakukan kontak dengan suami, bisa saja dia merayu ini itu sehingga akhirnya kamu luluh. Ataupun dia ada niat jahat sama kamu.

8. Jangan langsung pulang ke Indonesia

Pulang ke Indonesia bukan langkah yang benar dalam keadaan seperti ini, apalagi jika ada anak. Jangan sekali-kali pulang ke Indonesia dan membawa anak karena kamu bisa dijerat pasal penculikan anak. Selesaikan dulu semua masalahnya di Jerman sampai kamu mendapatkan keputusan dari pengadilan dan semuanya jelas. Bagaimana nasib kamu kedepannya, semua tergantung kamu. Mau menetap di Jerman atau pulang ke Indonesia.

Ladies, jangan pernah berdiam diri jika kamu menjadi korban KDRT. Kamu terlalu berharga untuk disiksa dan disakiti. Sekalipun itu suamimu, laki-laki yang katanya mencintaimu, dia tidak pantas memperlakukanmu dengan kekerasan. Speak up dan lawan KDRT. We are woman, we are strong.

0



Schreiben Sie einen Kommentar

Your e-mail will not be published. All required Fields are marked

Scroll Up Scroll Up

Thank you for visiting my blog