Jangan nikah sama bule, please! Nikah sama bule itu berat dan butuh banyak biaya pastinya. Belum lagi perbedaan budaya dan adat istiadat serta kebiasaan.
Belakangan saya aktif di media sosial tiktok. Saya kaget melihat banyak akun yang pamer-pamer suami bule. Ada lagi yang bikin video berjudul, “Enaknya nikah sama bule”. Pastinya banyak perempuan lajang yang mengomentari video tersebut dan ingin memiliki kehidupan yang sama.
Seriously, saya nggak ada masalah sebenernya dengan video-video pasangan mixed couple. Apalagi jika videonya itu mengedukasi dan menghibur, bukan sekedar memberikan harapan palsu dan angin surga tentang indahnya menjadi istri bule kepada para bule hunter.
Beberapa cerita miris berhubungan dengan bule
1. Perempuan Indonesia yang dijadikan budak sex di Turki
Belakangan ini sedang marak kasus penipuan yang dialami beberapa perempuan Indonesia di Turki. Pelakunya kebanyakan orang dari negara Timur Tengah. I’m not judging, but this is fact. Saya kurang tau apakah ada yang pelakunya orang asli Turki atau tidak. Tapi yang sedang hangat belakangan ini, pelakunya dari Mesir.
Singkat cerita, mereka berkenalan secara online which is normal di era modern ini. Dengan iming-iming akan dinikahi dan dibelikan tiket pesawat ke Turki, datang lah si perempuan Indonesia ini ke Turki menemui ‘calon suaminya’. Tentunya pandemi dan lockdown di Indonesia juga menguntungkan pelaku karena menjadi alasan ketidakbisaannya datang dan menikah di Indonesia.
Sampai di Turki bukannya dinikahi, si perempuan justru dijadikan budak pemuas nafsunya. Setelah itu dibuang tanpa dibekali uang, apalagi tiket pesawat terbang ke Indonesia. Nggak sama sekali.
Kalau sudah begini siapa yang repot? Orang Indonesia di Turki dan KBRI/KJRI tentunya. Dia datang melapor ke KBRI7KJRI, lalu dibelikan tiket pulang ke Indonesia dengan menggunakan uang negara.
Apakah ceritanya udah selesai? Belum. Parahnya kejadian seperti ini berulang di orang yang sama. Datang ke Turki lagi, tertipu lagi, lapor KBRI/KJRI lagi sampe petugasnya juga muak tapi tetap dibelikan tiket pesawat pulang lagi.
Jangan nikah sama bule, please! Kalau kamu tidak benar-benar kenal dengan calon suamimu dan keluarganya seperti cerita di atas.
2. Suami dan mertua toxic
Baru-baru ini tersebar cerita orang Indonesia yang menikah dengan bule Amerika. Singkatnya dia mengalami KDRT. Diperlakukan sangat tidak layak oleh suami dan mertuanya. Kebetulan dia tinggal bersama mertuanya. Bukan cuma fisiknya yang disakiti, tapi juga mentalnya dengan perkataan-perkataan yang tidak pantas dan dianggap rendah karena dia bukan bangsa kulit putih.
Dia takut untuk bertindak karena masih baru di Amerika. Akses berkomunikasinya juga terbatas. Tidak punya handphone, hanya memiliki satu orang teman Indonesia yang memang sudah akrab sejak dari Indonesia. Tidak boleh keluar rumah, bahkan tidak boleh turun ke lantai satu. Hanya berada di lantai dua rumah. Makanan tidak layak bahkan pernah dipaksa makan makanan yang sudah jatuh ke lantai. Jangan bayangkan makanannya itu soto ayam atau sate, makanan cuma sekedarnya.
Yang lebih mirisnya lagi dia pernah dilumuri kotoran bayinya sendiri karena dianggap mertuanya tidak becus mengurus anak. Gila sih ini mertua dan suaminya. Saya emosi banget baca ceritanya.
Alhamdulillahnya dikasi kemudahan berkat bantuan orang-orang Indonesia yang tinggal di sana. Walau sempat terkendala komunikasi yang sulit, akhirnya bisa ditolong dan keluar dari rumah neraka itu bersama bayinya juga.
Jangan nikah sama bule, please! Kalau sudah ada tanda-tanda calonmu abusive dan suka main tangan. Saya tau pastinya mba di cerita ini tidak menyangka kalau hidupnya bakalan seperti di neraka hanya dalam hitungan minggu pernikahannya.
Kalau kamu sudah menikah dan hal seperti ini terjadi, jangan pernah takut. Kamu tidak sendirian. Orang Indonesia tersebar dimana-mana. Kumpulkan bukti dan kirim ke teman-temanmu supaya tidak hilang. Dan yang paling utama harus kamu lakukan adalah pergi dari laki-laki macam ini. Kamu manusia yang berhak bahagia. Menikah bukan untuk disakiti baik mental maupun fisik.
3. Nikah sama bule bedanya cuma diranjang
“Nikah sama bule bedanya cuma diranjang”. Ini adalah ucapan teman saya sendiri yang menikah dengan bule Jerman. Segala hal dibagi dua mulai dari bayaran sewa apartemen, makan, listrik, gas dan lain-lain.
Dia tidak pernah ditanya kapan pulang, pergi kemana, sama siapa dan lain-lainnya. Hidupnya masih sebebas dulu saat masih melajang.
Jangan nikah sama bule, please! Kalau kamu tidak bisa menjalani kehidupan seperti di poin 3 ini. Itu nggak salah juga sih karena memang budaya orang Jerman ya seperti itu walaupun nggak semuanya ya.
Sebaiknya kalau mau nikah sama bule ya dibicarakan hal-hal di atas supaya setelah menikah tidak ada kekecewaan karena gagal paham budaya. Kamunya nggak ngerti budaya dia dan dia juga nggak ngerti budaya kamu.
Penutup
Jangan nikah sama bule, please! kalau tujuan kamu menikah itu cuma sekedar biar terlihat keren, bisa jalan-jalan ke luar negeri atau bisa jadi miliarder dadakan.