Nama Liechtenstein mungkin tak setenar negara tetangganya Swiss dan Austria, meskipun mereka sama-sama berada di Pegunungan Alpen. Tetapi soal keindahan alam dan kesejahteraan hidup, Liechtenstein tetap bisa disejajarkan dengan negara-negara besar di Eropa. Ia juga merupakan satu-satunya negara di dunia yang seluruh lokasinya berada di dataran tinggi di Pegunungan Alpen. Terhimpit diantara Swiss dan Austria, negara ini merupakan negara terkecil keenam di dunia dengan luasnya hanya 160 km² dan jumlah penduduk sekitar 37.600. Negara berbahasa Jerman ini dibentuk pada 23 Januari 1719.
Liechtenstein memiliki jumlah pengangguran yang sangat rendah, yaitu 1,5% saja. Tingkat keamanannya juga sangat tinggi dan tindak kejahatan sangat jarang terjadi disini. Orang-orang bebas bepergian tanpa perlu was-was akan copet dan sebagainya. Saat berada didalam rumah pun tidak ada ketakutan akan kehadiran tamu yang tak diundang alias maling. Kasus kriminal terakhir terjadi pada tahun 1997. Mungkin itulah sebabnya negara ini tidak memiliki tentara untuk menjaga keamanan negaranya.
Vaduz
Vaduz adalah nama ibukota negara Liechtenstein yang berada di aliran sungai Rhein. Kota ini berpenduduk sekitar 5000 orang. Selain sebagai pusat pemerintahan dan perekonomian, Vaduz juga memiliki tempat asyik bagi pecinta wisata. Selain mengunjungi Kastil Vaduz yang menjadi icon wisata negara ini, kamu juga bisa melakukan beberapa kegiatan lain saat berada di Vaduz. Mengunjungi Museum Negeri Liechtenstein dan beberapa museum lainnya, St. Florin Katedral, Jembatan tua sungai Rhein, dan The Main Square bisa menjadi pilihan untuk menjelajahi Vaduz yang tidak membutuhkan waktu lama.
Raja yang Ramah dan Kerajaan yang Megah
Raja yang memimpin Liechtenstein saat ini adalah Raja Hans-Adam II. Pada tahun 2004, Raja Hans-Adam II menunjuk putranya Alois von Liechtenstein sebagai wakilnya. Raja Hans-Adam II dikenal sangat baik dan ramah terhadap rakyatnya. Ia juga merupakan salah satu raja terkaya di dunia dengan total kekayaan saat ini berjumlah 43,3 triliun. Kehidupan mewah raja dan rakyatnya ini pun sering menjadi pemberitaan yang mengagumkan banyak orang karena raja sangat royal terhadap rakyatnya. Mereka sering mengadakan pesta di Kastil Vaduz. Keluarga Kerajaan dan rakyat biasa berbaur menjadi satu. Tidak ada kasta tinggi dan rendah disini seperti yang sering terjadi di negara-negara lain.
Pihak kerajaan menyuguhi beraneka hidangan dan hiburan untuk rakyatnya. Dengan pakaian tradisional kebanggaan mereka, mereka bernyanyi dan menari bersama dengan sang raja dan pangeran seolah tak ada jarak diantara mereka. Meskipun demikian, rakyat Liechtenstein tetap menghormati raja mereka.
Alam yang cantik, tapi tidak memiliki bandara
6 Agustus 1806 adalah hari kemerdekaan Liechtenstein. Tanggal itulah yang menandai kebebasan mereka dari kekuasaan Kekaisaran Romawi. Sejak saat itu hingga saat ini, Liechtenstein tak pernah memiliki bandara. Nampaknya Raja Hans-Adam II juga tak memiliki niatan membangun bandara untuk negeri kecilnya. Lalu bagaimana caranya untuk sampai ke Liechtenstein?
Bandara terdekat dari Liechtenstein adalah Bandar Udara Zürich di Swiss. Jadi, jika kamu menggunakan pesawat, kamu harus ke Swiss terlebih dahulu, lalu melanjutkan perjalanan dengan jalur darat. Selain meminjam bandara milik Swiss, Liechtenstein juga memiliki mata uang yang sama dengan Swiss, yaitu Schweizer Franken (CHF). Jadi, jangan sampai kamu salah bawa uang saat datang kesini karena kedua negara ini tidak menggunakan mata uang Euro seperti kebanyakan negara-negara di Eropa Tengah. Kebanyakan wisatawan biasanya mengunjungi Swiss terlebih dahulu sebelum akhirnya sampai di Liechtenstein karena mau tidak mau mereka juga harus melewati Swiss untuk sampai kesana.
Pilihan lainnya yaitu melalui jalur darat dari Austria, bisa dengan menggunakan bus ataupun kereta api. Sama seperti saat melewati Swiss, tidak ada salahnya kamu menjelajahi Austria terlebih dahulu sebelum mencapai Liechtenstein karena negara ini juga sangat indah.
Suasana perkotaan di Liechtenstein
Selain alam dengan rerumputan hijau dan danaunya, suasana perkotaan di Liechtenstein juga terbilang sejuk. Sungai dengan air yang jernih dan bersih bisa dilihat ditengah kota. Semua serba teratur dan tentunya tak ada polusi disini. Meskipun di perkotaan, pemandangan Pegunungan Alpen yang indah tetap bisa dinikmati.
Sekali mendayung, dua tiga pulau terlewati. Pepatah ini tampaknya sangat pas untuk menggambarkan perjalanan ke Liechtenstein. Selain Swiss dan Austria, Jerman dan Italia juga berjarak tidak terlalu jauh dari sini. Jadi, saat berkunjung ke Liechtenstein, kamu bisa sekaligus singgah ke beberapa negara tetangganya.
*Artikel ini pernah diterbitkan di IdnTimes pada 12 Mei 2017
1 Comment
@miss_nidy 17. Januar 2020 at 3:36
Meskipun kecil tapi cantik ya, apalagi tetanggaan sama Swiss, udah pasti bagus lah. Kalau dari Zurich kira2 berapa jam perjalanan ya?