Membahas kehidupan di Jerman akan banyak sekali bahasannya. Karena itu saya mau bagi lagi menjadi beberapa bahasan. Bahasan pertama saya mau bicarain soal tempat tinggal di Jerman.
Buat kalian yang belum pernah ke Jerman dan tidak pernah tinggal di Jerman, apa imajinasi kalian soal tempat tinggal di Jerman?
Dulu saya bayangin semua orang yang tinggal di Jerman itu orang kaya, rumahnya besar-besar dengan halaman yang luas seperti di film “Home Alone” yang klo musim dingin semuanya serba putih.
Begitu nyampek Jerman, fakta itupun terkuak. Semuanya nggak bener 😀 Di Jerman juga banyak orang miskin, nggak semua orang Jerman itu pinter dan kerja kantoran, banyak juga orang Jerman asli yang nggak punya rumah dan lebih memilih hidup menggelandang.
Tempat tinggal di Jerman ada beberapa jenis, yaitu:
1. Rumah
Rumah biasa ditempati satu keluarga. Rumah jarang ada di kota besar seperti Stuttgart, klopun ada pasti agak ke pinggir dan harganya gila-gilaan. Yang punya rumah di kota besar klo bukan karena warisan pasti dia orang kaya banget.
Desain rumah di Jerman sendiri pada dasarnya bebas dan sesuai dengan keinginan yang punya rumah. Tapi Jerman memiliki aturan-aturan khusus untuk membangun rumah. Misalnya soal warna cat, itu ada aturannya untuk cat luar rumah. Makanya kebanyakan rumah di Jerman itu punya warna cat yang sama diluarnya.
2. Wohnung
Wohnung ini sama dengan apartemen. Ditempatin siapa aja mau itu satu keluarga, perorangan atau yang tinggal bareng pacar karena jenisnya ada macem-macem. Di kota kecil apalagi di desa, wohnung tergolong murah. Ada yang 7 jutaan sewanya per bulan. Sedangkan untuk kota besar seperti Stuttgart, harga sewa wohnung mulai dari 15 juta belum termasuk listrik, air, gas dan lain-lainnya.
Tahun 2019 yang lalu Stuttgart berhasil menggeser München yang bertahun-tahun menduduki peringkat sebagai kota termahal di Jerman. Memang harga wohnung di Stuttgart ini gila-gilaan dan susah pula dapatnya.
Setelah pintu masuk umumnya bentuk wohnung di Jerman langsung dapur. Ada yang kecil dan ada juga yang cukup dengan meja makan dengan empat kursi. Disusul toilet, kamar tidur dan ruang tamu. Kebanyakan wohnung di Jerman meletakkan meja kursi makan di ruang tamu juga.
3. Studentenwohnheim
Studentenwohnheim ini khusus untuk mahasiswa. Harganya juga relativ lebih murah karena dalam satu gedung biasanya terdiri dari kamar-kamar pribadi. Ada yang termasuk dapur, ada juga yang menggunakan dapur bersama. Tapi nggak semua yang tinggal disini itu mahasiswa, ada juga pekerja yang tinggal di studentenwohnheim.
4. Sozialzentrum
Tempat ini khusus untuk orang miskin, gelandangan dan yang tidak punya serta tidak sanggup membeli dan menyewa tempat tinggal. Sozialzentrum didanai oleh pemerintah. Tapi nggak semua orang miskin dan gelandangan juga mau ditempatkan disini karena banyak hal-hal yang tidak mengenakkan seperti kekerasan seksual yang terjadi disana. Oleh karena itu banyak yang memilih tinggal di jalanan, hidup dari hasil mengemis dan nyari botol bekas.
5. Jugendheim
Jerman adalah negara yang sangat melindungi anak-anak. Bahkan orangtua yang melakukan kelalaian dalam mengasuh anaknya bisa dicabut hak pengasuhan anaknya dan anak diambil oleh negara. Anak-anak dibawah hak asuh negara ini biasanya tinggal di Jugendheim atau panti sosial anak-anak. Semakin kesini semakin banyak anak-anak yang tinggal di Jugendheim.
6. Altersheim
Altersheim sama dengan panti jompo. Di Jerman normalnya orangtua memang tinggal di panti jompo meskipun mereka memiliki anak-anak. Hal ini seperti sudah tradisinya orang Jerman. Altersheim ini nggak gratis juga. Tergantung kebutuhan si orangtua. Klo dia kaya, biasanya dia bayar mahal untuk altersheim juga petugasnya. Sedangkan altersheim yang biasa itu biasanya diambil dari uang asuransi.
Semua orang pastinya pengennya punya rumah yang bagus. Tapi yang paling penting itu suasana didalam rumahnya adem dan membahagiakan. Mau punya rumah bagus di negara mana aja harus kerja, kerja dan kerja. Kita bukan anak sultan gaes 😀
