Kali ini mau review hotel tempat kami menginap selama empat malam di Istanbul. Rose Garden Hotel namanya. Lokasinya ada di Kucuk Ayasofya Mah. Sehit Mehmet Pasa No: 5 Sultanahmet – Istanbul. Dari tulisan-tulisan yang tertera di dindingnya, tertulis tahun 1897 sebagai awal berdirinya hotel bergaya ottoman ini.
Mr. Ottoman pesan kamar yang standart double room seharga 50 euro per malamnya. Setelah ngobrol-ngobrol sama receptionist dan managernya yang sudah pasti mereka ngobrol dalam Bahasa Turki, kami dikasih kamar Superior Double Room with Balcony. Alasannya karena mereka sama-sama Turki dan jarang banget orang Turki nginep di hotel ini. Langsung aja tuh mereka akrab kek saudara yang lama nggak jumpa. See! Orang Turki nasionalitasnya tinggi banget. Tapi ya alhamdulillah dikasi kamar yang lebih besar.
Rose Garden Hotel, Ottoman style hotel ini bener-bener antik menurut saya. Material bangunannya terbuat dari kayu. Begitu masuk pintu utama sudah terlihat gaya ottomannya. Deretan brosur wisata berjajar rapi, disampingnya ada deretan kartu pos aneka jenis. Di dindingnya dipajang berbagai penghargaan yang telah diraih. Disebelah kanan pintu masuk ada ruang receptionist yang bersebelahan dengan tangga.
Setelah kunci ditangan, kami naik keatas menuju kamar kami yang kemudian diikuti pegawai hotel yang membawakan koper. Setelah selesai urusan dengan si pegawai hotel, Mr. Ottoman langsung rebahan diatas tempat tidur yang tampak sangat nyaman dan empuk itu.
Kamar itu dicat warna merah dan putih, warna khasnya Turki. Perabotannya juga hampir semuanya dari kayu. Dua lampu hias di kanan kiri kepala tempat tidur terlihat antik, teleponnya juga berbentuk telepon model lama. Pastinya masih berfungsi.
Perabotan lainnya ada lemari pakaian yang didalamnya ada kimono handuk, sendal, gantungan baju dan brankas. Disebelahnya ada cermin dan meja rias yang cukup besar. Dibawah meja rias ada kulkas yang sudah diisi dengan aneka minuman dan makanan ringan.
Berhadapan dengan tempat tidur, tepatnya disebelah pintu menuju balkon ada televisi layar datar yang dibawahnya ada sepasang kursi dan satu buah meja yang penuh dengan air mineral, teh, kopi dan gula serta lengkap dengan ceret untuk masak air.
Sejajar dengan kedua kursi tersebut, tepatnya disebelah pintu masuk ada meja kecil dan dibawahnya ada tempat sampah dari bambu.
Terus kita langsung cek kamar mandinya dong. Pastinya bersih karena baru aja check in. Beberapa handuk bersih disediain, tissue toilet, sabun, sampo dan sabun batang. Tapi nggak ada odolnya. Juga ada hairdryer. Dan yang paling istimewa, ada Jacuzzinya. Tapi jujur aja saya agak-agak geli ngeri liat Jacuzzi, bolong-bolong gimana gitu. Overall kamar mandinya ok. Cuma wc nya ketinggian. Bahkan untuk Mr. Ottoman sendiri itu ketinggian. Nggak pernah-pernahnya nemu wc setinggi ini. Jadinya kaki saya gantungnya lumayan tinggi klo duduk disitu 😀
Ruangan ini juga dilengkapi pemanas ruangan sebagai penghangat di musim dingin dan AC untuk musim-musim sekarang ini.
Karena udah lapar, nggak pake nunggu lama kami langsung turun kebawah untuk makan di restoran. Letaknya sebelah kanan setelah turun tangga. Sebelum ke restoran, kami melewati ruang tunggu yang juga dihiasi dengan barang-barang antik.
Saya pesan ayam kecap. Iya, ada menu ayam kecap khas Asia disini. Mungkin karena banyak turis dari Asia Tenggara yang menginap disini. Harganya 55 lira yang isinya sedikit nasi, sayur brokoli wortel dan ayam kecap. Sedangkan Mr. Ottoman pesan adana kebab yang harganya juga hampir-hampir sama dengan makanan saya.
Minumannya kami pesan air jeruk lemon. Air jeruk lemon disini berbeda dari yang sering saya jumpai di Turki karena pake bubuk mint segar. Rasanya jadi semakin segar.
Sebelum menu utama yang kami pesan tadi datang, terlebih dahulu dihidangkan makanan pembuka sejenis roti-rotian dengan cocolan dan zaitun. Rasanya lumayan lah ya dan ini nggak tambah harga.
Setelah perut terisi dan tenaga kembali pulih, kami balik ke kamar untuk bersih-bersih dan keluar lagi untuk jalan-jalan disekitar. Dari Rose Garden ini cukup jalan kaki ke Mesjid Biru, Hagia Sophia, Istana Topkapi dan wisata-wisata terkenal lainnya. Strategis banget kan.
Oya, klo soal sarapannya disini menurut saya biasa aja dan standar seperti hotel-hotel pada umumnya. Nggak ada yang terlalu istimewa. Bisa pesan telur dadar yang bisa ditambahi keju juga, bisa juga pesan roti pide keju. Tapi suasana restorannya nyaman banget dan selalu bersih. Pegawainya cekatan klo urusan bersih-bersih.
Empat malam di Rose Garden hotel kok rasanya nggak cukup ya. Udah kangen aja gitu duduk-duduk di balkon sambil memandang laut lepas dari kejauhan atau mandangin orang-orang yang lagi makan di restorannya. Apalagi pulangnya dikasi souvenir gantungan kunci istimewa dan ternyata kartu pos yang dipajang itu juga gratis. Another day, saya akan kembali lagi ke Rose Garden Hotel, Ottoman Style Hotel.