Apa yang pertama kali muncul di pikiranmu saat membicarakan bunga tulip? Banyak orang langsung menghubungkannya dengan negeri kincir angin Belanda. Hal itu karena Belanda memiliki banyak taman bunga tulip yang sangat terkenal. Padahal sesungguhnya bunga tulip bukan berasal dari Belanda.
Dulu bunga tulip hanyalah bunga liar yang tumbuh di pegunungan di negara-negara Asia Tengah seperti Kazakhstan. Hingga kekaisaran Ottoman terpikat dengan keindahan bunga tulip dan mulai membudidayakannya pada sekitar tahun 1000 dan perlahan tulip naik tahta dari bunga liar menjadi bunga kerajaan yang akhirnya menjadi bunga nasional negara Turki.
Nama bunga tulip sendiri berasal dari bahasa Turki, ‘turban’ yang adalah penutup kepala yang dipakai para lelaki Turki di zaman kekaisaran Ottoman. Kata itu diambil karena bentuk bunga tulip yang belum mekar sempurna mirip dengan turbannya lelaki Turki. Orang Turki sendiri menyebut bunga tulip dengan ‘lale’ yang artinya lili. Lalu bagaimana Belanda bisa menjadi negara yang identik dengan bunga tulip?
Bunga tulip mulai dikenal di Belanda sekitar tahun 1594. Oghier Ghislain de Busbecq, duta besar Konstantinopel memberikan hadiah bibit bunga tulip kepada ahli botani Belanda, Carolus Clusius. Clusius kemudian menanam bibit-bibit tulip itu di Hortus Botanicus of Leiden, taman botani tertua di Eropa. Setelah itu bunga tulip menjadi sangat populer di Belanda dan sampai terjadi tulipomania atau demam bunga tulip. Tahun demi tahun Belanda semakin bereksperimen dengan bunga tulip dan menemukan jenis-jenis baru sampai akhirnya dibukalah taman bunga terbesar di dunia, Keukenhof pada tahun 1949.
Emirgan Park
Merasa sebagai negara yang sesungguhnya berhak atas bunga tulip karena leluhur merekalah yang membudidayakan tulip, Turki pun ingin mengambil kembali hak milik itu. Adalah Emirgan Park, taman bunga tulip yang terletak di distrik Emirgan yang memanjang disisi pantai selat Bosphorus di kota Istanbul bagian Eropa. Sejak tahun 2006, Turki mengadakan festival bunga tulip di Emirgan Park yang diadakan di bulan April sampai awal Mei. Di luar bulan ini, kita tidak akan bisa menemukan bunga tulip bermekaran dimana-mana di negara-negara Eropa. Tahun ini adalah tahun ketigabelas festival bunga tulip diadakan.
Berbeda dengan Keukenhof yang berbiaya masuk 16 euro untuk satu orang dewasa dan bayar lagi untuk biaya parkir, Emirgan park tidak mengutip biaya masuk kepada pengunjung dan hanya dikenakan biaya parkir bagi pengunjung yang membawa mobil. Emirgan park sebenarnya sudah ada sejak zaman kekaisaran Ottoman. Dulu hanya berupa taman umum biasa dan tulip-tulipnya juga tak dibentuk seindah sekarang.
Taman ini cukup luas dan berbukit. Butuh stamina yang cukup jika ingin mengelilingi seluruh areal taman dan membutuhkan waktu 4 jam. Sampai di puncak bukit Emirgan, bisa ditemukan banyak kafe untuk tempat beristirahat dan ngopi. Ada pula toko-toko souvenir dan yang istimewa adalah pameran kesenian turki. Selain menjual tanaman, disini juga ada hiasan-hiasan dari gelas berbentuk bunga tulip. Tidak lupa juga dibuat panggung hiburan yang memainkan musik-musik turki untuk menghibur pengunjung.
Keukenhof atau Emirgan? Yang mana yang menjadi pilihanmu untuk menikmati indahnya ribuan tulip warna warni? Atau kamu ingin berburu tulip liar di pegungan Asia Tengah seperti kaisar Ottoman?