Sudah tidak diragukan lagi kalau orang Indonesia terkenal suka menjaga silaturrahmi. Saling mengunjungi sanak keluarga, teman dan tetangga. Khususnya di hari raya idul fitri. Bukan hanya karena perintah agama islam yang menganjurkan umatnya untuk selalu menjaga silaturrahmi, sifat dasar orang...

Dulu di hari-hari pertama pernikahan kami banyak sekali teman dan saudara yang bertanya-tanya, “Kenapa secepat itu menikahnya?” atau orang-orang yang sekedar kenal juga sering tanya “Kok tiba-tiba nikah?”. Wajar aja sih klo semua orang bertanya-tanya kenapa tiba-tiba nikah, khususnya orang-orang...

Ramadan sudah memasuki sepuluh malam terakhir, malam-malam yang paling berharga. Juga akan menjadi malam-malam tersibuk bagi para emak yang menyiapkan kelengkapan lebaran. Dan saya masih tetap disini, di kota Stuttgart seperti ramadan tahun-tahun yang lalu. Gagal mudik ke Indonesia lebaran...

Wanita Turki dikenal sebagai wanita “mahal”. Dari yang saya tau dan lihat langsung, di Jerman orang Turki bisa menghabiskan uang 20.000 euro untuk pesta pernikahan. Bahkan bisa lebih karena sebelum nikah ada acara hantaran, malam hena dan sebagainya. Belum lagi...

Melanjutkan artikel sebelumnya tentang perbedaan wanita Turki dan Indonesia, kali ini saya mau bahas dari sisi lainnya lagi dan juga pandangan Mr. Ottoman tentang wanita Turki. Di artikel “MERTUA OH MERTUA” saya sempat bahas soal tragedi angkat pasir di bulan...

Sebagai salah satu kota besar di Jerman, Stuttgart banyak dihuni orang Asia khususnya Indonesia. Baik itu yang sedang menuntut ilmu, maupun yang sudah menikah. Tinggal di Eropa bukan berarti harus jadi orang Eropa. Rata-rata orang Indonesia yang tinggal di kota...

Dear pembaca setiaku, ceritanya agak panjang. Mohon bersabar baca sampe selesai ya! Masih kuat diingatan saya dan mungkin tidak bisa saya lupakan saat pertama kali mama mertua mengunjungi rumah saya. Saat itu beliau langsung datang dari Turki. Sejak dulu mamer...

Entah sudah menjadi kutukan atau hanya karena kebiasaan, kebanyakan orang Indonesia tergolong lambat. Baik itu dalam bekerja maupun dalam kegiatan sehari-hari. Begitupun dengan saya. Meskipun bagi orang Indonesia, apa yang saya kerjakan termasuk normal dan biasa saja, tidak demikian bagi...

Awal tahun 2015 saya kembali ke Jerman setelah melewati masa-masa frustasi dan traumatik. Sampai saat inipun jika mendengar kata Kedutaan Jerman, hati saya berusaha menolak dua kata itu. Sebelumnya saya sudah ikhlas jika visa saya ditolak lagi. Kami juga sudah...

Tentu Jerman tak serta merta mampu menghapus sisa-sisa luka yang masih timbul tenggelam di lubuk hati terdalam saya. Sesekali sakit akibat pengkhianatan di masa lalu itu datang dan mengejek kekalahan saya. Iya, saya kalah mempertahankan cinta semu yang selama ini...

Scroll Up Scroll Up

Thank you for visiting my blog