Pınar Gültekin dan Tingginya Kekerasan Terhadap Perempuan di Turki

Ada yang ikutan challenge foto hitam putih dengan hashstag #challengeaccepted baru-baru ini? Bukan, ini bukan tentang #blacklivesmatter. Ini tentang seorang wanita muda Turki bernama Pınar Gültekin yang dibunuh mantan pacarnya karena cemburu buta.

Pınar Gültekin, wanita berusia 27 tahun ini adalah seorang mahasiswi jurusan ekonomi di Muğla Sıtkı Koçman University. Ia tinggal seorang diri di daerah Akyaka di kota Ula. Dari unggahan instagramnya terlihat Pınar adalah seorang gadis periang.

Pada 16 Juli 2020, Sibel Gültekin, saudara perempaun Pınar mencoba menghubunginya. Namun tidak ada jawaban dari Pınar. Khawatir terjadi sesuatu pada Pınar, keluarga langsung menghubungi polisi. Ibu dan saudara perempuannya juga langsung datang ke Mugla.

Setelah membentuk tim khusus pencarian Pınar Gültekin, polisi menemukan bahwa Pınar terakhir kali terlihat di shopping center Menteşe Mall. Lalu menghilang entah kemana.

Melalui CCTV mall terlihat Pınar duduk bersama seorang pria, kemudian ia pergi bersama pria tersebut. Pria itu adalah Cemal Metin Avcı, mantan kekasih Pınar.

Setelahnya keduanya terlibat pertengkaran di kediaman Pınar. Cemal memukul dan mencekik Pınar. Entah saat itu Pınar sudah wafat atau belum. Yang pasti tubuhnya dimasukkan kedalam tong sampah, lalu dibakar. Setelah lima hari menghilang, polisi akhirnya menemukan jasad pinar yang tidak habis terbakar di kawasan hutan Yerkesik pada 21 Juli 2020.

Siapakah Cemal Metin Avcı dan penyebab pembunuhan

Cemal Metin Avcı adalah seorang bartender berusia 32 tahun. Meskipun diisukan pernah menjalin hubungan spesial dengan Pınar, ternyata Cemal sudah menikah dan memiliki dua orang anak. Info yang beredar mereka berkenalan di bar tempat Cemal bekerja. Saat itu Cemal memperkenalkan diri sebagai seorang perjaka, lalu mereka menjalin hubungan spesial.

Setelahnya Pınar mengetahui kalau Cemal sudah beristri. Ia pun langsung memutuskan hubungan mereka dan menjauhi Cemal. Tak terima dengan keputusan Pınar, Cemal mendatanginya dan terjadilah tragedi memilukan itu.

Cemal Metin Avcı

Versi sang ayah, Sıddık Gültekin berbeda lagi. Menurut pihak keluarga, Cemal hanyalah seorang stalker yang mengagumi Pınar. Cemal mulai menguntit Pınar setelah Pınar datang ke bar tempat ia bekerja. Gerah dengan tingkah polah Cemal, Pınar pun menutup semua akses komunikasi mereka termasuk memblok akun instagram Cemal.

Cemal tidak terima dengan perlakuan Pınar. Atas dasar itulah ia membunuh Pınar. Pembunuhan itu juga diduga telah direncanakan. Hal itu diperkuat dengan bukti Cemal membeli gas di sebuah toko.

Bagaimanapun cerita sebenarnya dan benar tidaknya hubungan asmara mereka, tak seorang perempuanpun pantas diperlakukan demikian.

Tingginya kekerasan terhadap perempuan di Turki

Selain Pınar Gültekin, ada nama Emine Bulut, Melike Demirci, Sibel Kaya dan masih banyak lagi perempuan-perempuan yang mengalami kekerasan baik oleh suami atau pacar mereka sendiri maupun oleh orang tak dikenal.

Kekerasan terhadap perempuan di Turki termasuk tinggi. Hal ini disebabkan oleh lemahnya hukum terhadap pelaku kekerasan tersebut. Bahkan terkadang masyarakat dan orang terdekat tidak mau ikut campur meskipun mereka melihat kejadian kekerasan terhadap perempuan karena dianggap sebagai masalah pribadi.

Hal semacam ini juga pernah dialami oleh beberapa perempuan Indonesia yang menikah dengan laki-laki Turki. Ingat! Hanya beberapa, bukan sebagian besar. Tapi tetap kisah-kisah semacam ini adalah hal yang memilukan darimanapun korbannya berasal.

Jadi, bagi yang berniat menikah dengan orang asing khususnya bule Turki, pikirkan jangka panjangnya. Kenali dulu calon suami beserta keluarga dan kebiasaannya. Jangan sampai kamu menjadi the next Emine Bulut dan Pınar Gültekin.

0



Schreiben Sie einen Kommentar

Your e-mail will not be published. All required Fields are marked

Scroll Up Scroll Up

Thank you for visiting my blog