Idul Adha 2020, Solat di Lapangan Terbuka Pinggiran Hutan Jerman

2020 memang tahun spesial, semua yang terjadi rasa-rasanya diluar perencanaan kita. Apalagi masyarakat Jerman yang biasanya sudah punya jadwal hidup untuk satu tahun kedepan. Corona memaksa segala hal berubah dan manusia tidak bisa berbuat apa-apa selain tunduk dengan segala aturan tentang corona. Begitu juga dengan idul adha tahun ini, berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Idul adha 2020, solat di lapangan terbuka pinggiran hutan Jerman.

Biasanya saya solat hari raya di musolla Indonesia di Möglingen yang letaknya tidak jauh dari Stuttgart. Khusus di tahun yang sangat spesial ini, musolla Möglingen hanya menerima 20 orang. Tidak sebanding dengan jumlah muslim Indonesia disekitaran Stuttgart.

Begitu tau pengajian Reutlingen juga mengadakan solat idul adha, saya langsung daftar. Jumlahnya lebih banyak, yaitu sekitar 25 orang. Uniknya kali ini solatnya di lapangan terbuka di pinggiran hutan. Keluarga Müller sebagai yang terdekat dengan lokasi menjadi panitia pelaksana. Mulai dari minta izin ke pemerintah setempat sampai menyediakan berbagai keperluan.

Seperti biasa, kalau ada pertemuan-pertemuan begini pasti masing-masing membawa makanan. Nggak lupa dicatat supaya nggak dobel-dobel. Orang Indonesia memang hobi ngumpul dan makan.

Cemilan idul adha

31 Juli 2020, umat muslim di Jerman dan juga diseluruh dunia merayakan idul adha. Walaupun keadaannya tidak seperti biasanya, setiap umat muslim pasti bersuka cita. Begitu juga saya, bangun pagi-pagi, beberes dan nebeng sama si abang sampe ke stasiun kereta dekat kantornya.

Si abang nggak bisa ambil libur dan menyusul setelah pulang kerja. Saya lanjut naik kereta ke tempat tujuan yang ada di Linsenhofen. Agak bingung karena kereta lokal sedikit berbeda dengan Stuttgart. Pagi ini beruntung nggak nyasar-nyasar seperti biasanya.

Nyampe di stasiun Linsenhofen saya dijemput mba Ida yang mengorganisir acara. Karena lokasinya di pinggiran hutan, jadi nggak ada kendaraan umum masuk kedalam. Kalau jalan kaki lumayan bikin pegel. Belum lagi hari itu suhunya mencapai 39° celcius.

Lokasi solat idul adha 2020

Grillplatz Linsenhofen ini cukup sepi, mungkin karena masih pagi dan hari kerja juga. Hanya terlihat beberapa pesepeda melintas sambil melirik ke kami yang pagi-pagi udah rame aja.

Setelah selesai susun-susun makanan dan mempersiapkan tempat solat, takbiran pun dimulai. Ini kesembilan kalinya saya tidak solat idul adha di Medan bersama keluarga. Solat di lapangan terbuka gini mengingatkan saya tentang ritual lebaran idul adha di Indonesia, solat di tempat terbuka.

Walau sebenarnya ingin sekali merasakan lebaran di Indonesia lagi, tapi yah bersyukur saja masih diberi sehat dan kemampuan. Apalagi tahun ini rasanya lebih spesial.

Takbiran sebelum solat

Selesai takbiran solatpun dimulai. Pastinya sama aja sama solat idul adha di Indonesia. Urutan-urutannya juga sama. Setelah solat pasti ada ceramah tentang kisah nabi Ibrahim dan anaknya Ismail.

Setelah solat dan foto-foto, lanjut ke acara yang ditunggu-tunggu yaitu makan 😀 Menunya macem-macem mulai dari segala jenis kue basah dan kering, urap, nasi liwet, mie, sate, peyek, sambel teri, pokoknya Indonesia banget.

Menu idul adha 2020

Acara terus berlanjut. Solat jum’at, bbq, main badminton, jalan-jalan ke hutan sampe malam. Setelah beberes dan bersih-bersih lokasi, jam 7 malam kami pulang juga ke Stuttgart dengan kondisi lecek dan kumal. Bayangin aja seharian disini dengan cuaca panas cetar ditambah sok-sokan olahraga pula. Untungnya pulangnya nggak naik kendaraan umum.

Okelah, itu dia cerita idul adha dari Jerman. Idul adha terspesial sepanjang sejarah hidup kami. Stay safe and keep healthy guys!

0



Schreiben Sie einen Kommentar

Your e-mail will not be published. All required Fields are marked

Scroll Up Scroll Up

Thank you for visiting my blog