(New Normal di Jerman) Jalan-jalan ke Hutan & Air Terjun Mini

Dua minggu lalu untuk pertama kalinya kami jalan-jalan keluar Kota Stuttgart. Sebenernya sih udah lama bisa jalan-jalan jauh, tapi memang kami masih menghindari tempat-tempat outdoor yang di musim ini pasti banyak diserbu warga Jerman. (New normal di Jerman) jalan-jalan ke hutan & air terjun mini jadi pilihan kami.

Perjalanan ini nggak direncanakan sih. Pak suami tiba-tiba aja bilang pengen ngajak jalan tapi terserah saya kemana. Pastinya di musim panas gini maunya jalan ke tempat yang adem-adem. Langsung saya cari beberapa tempat outdoor yang bisa kami kunjungi. Tapi setelah dilihat-lihat kok ya banyak sekali pengunjungnya dan di Jerman itu orang-orang udah pada nggak pake masker klo diluar ruangan.

Karena masih waspada sama si corona, saya cari tempat yang kurang terkenal. Saya menemukan air terjun mini namanya Sinterterasse yang ada di kota Lenningen. Masih satu negara bagian sama Stuttgart dan butuh waktu sekitar 45 menit dari rumah kami.

Agak drama sih waktu kesini karena begitu nyampe sana kok sunyi dan kami sempat salah jalan juga. Biasanya kan tempat-tempat begini lumayan banyak yang datang, apalagi akhir pekan gini. Tapi ya alhamdulillah karena bisa meminimalisir penularan corona.

Perumahan di dekat Sinterterasse

Ekspektasi saya tadinya membayangkan Sinterterassi ini adalah satu lokasi air terjun yang luas karena terpengaruh foto-foto instagram. Begitu nyampek tempatnya perasaan pertama saya adalah kaget karena tempatnya ternyata kecil seperti aliran sungai yang bertingkat-tingkat. Kalau mau lihat tepat dari depannya ya harus berdiri di Jembatan penghubung menuju ladang apel yang ada disebelahnya.

Setelah itu kagetnya hilang karena airnya jernih sekali dan dingin pastinya.Meskipun kecil, tapi tempat ini dilindungi pemerintah. Jadi nggak boleh mandi-mandi disini.

Sinterterasse diambil dari jembatan

Sinterterasse ini juga merupakan jalur hiking. Jadi wajar aja orang-orang cuma sekedar numpang lewat dan berhenti sebentar disini. Terus lanjut jalan lagi.

Mengikuti arus Sinterterasse sampai kebawah, banyak pohon-pohon rindang disampingnya. Tadinya kami mau langsung pulang, tapi nggak jadi. Terbawa suasana adem dibalut sunyi. Langsung gelar tiker dipinggir sungai, buka bekal buah-buahan yang sengaja dibawa. Pacaran dibawah pohon sambil sesekali menghitungi para hiker yang numpang lewat. Maha Besar Allah yang telah menciptakan tempat sebagus ini. Juga salut sama seluruh masyarakat dan pemerintah Jerman yang bisa menjaga tempat ini yang kalau di Indonesia mungkin cuma dianggap comberan. Tapi asli disini nggak ada sampah satupun karena semua manusianya sadar diri untuk nggak ringan tangan melemparkan sampah sembarangan.

Aliran sungai didepan tempat kami duduk

Puas duduk-duduk dan menikmati nyanyian alam, kami lanjut lagi ke gua yang cuma butuh waktu sepuluh menitan dari sini. Hutan menuju gua lokasinya juga bagus dan banyak kupu-kupu indah. Lagi-lagi dan lagi karena corona guanya ditutup. Pantesan kok sepi disini.

Dari sini kami berencana ke Kastil Gutenberg yang membutuhkan waktu sekitar 20 menitan. Eh gara-gara nyasar-nyasar ke ladang jagung orang, jadi kesorean. Nggak terkejar sama waktu tutupnya karena mobil nggak bisa parkir didekat kastil. Harus jalan kaki dari tempat parkir sekitar 15 menitan. Akhirnya putar balik ke Stuttgart, beli boba dan cus pulang ke rumah.

0



Schreiben Sie einen Kommentar

Your e-mail will not be published. All required Fields are marked

Scroll Up Scroll Up

Thank you for visiting my blog