Diundang Orang Turki, Wajib Ngundang Balik

“Jangan lupa undang Zia abi sekeluarga bukber di rumah.” Kata Mr. Ottoman sesaat setelah kami nyampe rumah seminggu yang lalu.

Lewat seminggu yang lalu kami diundang buka puasa bersama ke rumah Zia abi. Klo sama istrinya yang orang Indonesia sih kita udah biasa kunjung-kunjungan nggak pake undangan resmi segala karena sering bareng pengajian.

Bolak-balik Mr. Ottoman ngingetin untuk ngundang mereka balik. Entah ini berlaku di seluruh Turki atau daerah-daerah tertentu saja. Atau juga ini hanya kebiasaan di keluarganya Mr. Ottoman. Jadi mereka itu kalau diundang ke rumah orang pasti dan wajib ngundang balik orang itu sebagai bentuk saling menghormati.

Nggak cuma ke keluarganya Zia abi, ke keluarganya sendiri yang saudara kandung pun mesti pake ucapan resmi segala. Ini aneh sih menurut saya. Kadang saya bayangkan saya bilang ke kakak-kakak kandung saya, “Datang ya ke rumahku minggu depan.” Terus mereka datang dengan gaya formal 😀

Itu nggak pernah terjadi antara saya, kakak-kakak saya dan adik saya. Kita kadang ya datang aja pake pijama. Pake baju bagusyang resmi palingan klo ada acara arisan, pesta atau lebaran. Juga nggak ada ngundang-ngundang balik ke saudara-saudara lain dalam rangka kunjung-mengunjungi. Klo mau datang ya datang aja gitu. Kadang juga datang cuma lewat singgah sebentar.

Beda sama keluarga Mr. Ottoman yang klo diundang orang wajib rasanya ngundang balik. Nah ini juga nih yang kadang suka menimbulkan perdebatan. Kadang sayanya lagi males aja didatangin tamu Turki. Entah itu karena banyak pekerjaan atau lagi nggak mood aja.

I break the turkish rule maybe. Karena keseringan nggak ngundang balik si orang yang udah ngundang kita berkunjung ke rumahnya. Kadang tuh kami datang cuma ikut-ikutan mertua atau kakak ipar aja. Karena diajakin mereka. Tapi tetap aturannya harus bilang, “Kapan kalian ke rumah kami?” Dan kalimat ini bukan basa-basi lho. Ini menurut mereka beneran sebuah tawaran dan saya paling jarang ngucapin ini ke orang-orang Turki.

Yang anehnya lagi ya, yang ngucapin itu harus si istri alias saya. Padahal suami istri itu kan sama aja. Saya sering diprotes karena yang ngundang datang ke rumah itu selalu Mr. Ottoman. Saya hampir nggak pernah karena menurut saya, saya atau Mr. Ottoman yang ngundang ya sama aja. Ya nggak sih?

So, jangan heran klo punya suami Turki bakal sering diundang dan mengundang.

0



1 Comment

sungguh engga simpel sekali ya Mba ?

Reply
Schreiben Sie einen Kommentar

Your e-mail will not be published. All required Fields are marked

Scroll Up Scroll Up

Thank you for visiting my blog