Mau nggak mau, suka tidak suka, islam membolehkan poligami dengan ketentuan dan aturan tertentu. Dan Turki adalah negara sekuler dengan agama yang diakui hanya agama islam walau banyak juga penduduknya yang islam ktp. Dulu pernah terpikir apakah suami Turki poligami?
Pertanyaan ini muncul karena dulu waktu baru kenal Mr. Ottoman ada teman yang bilang klo laki-laki Turki itu poligami. Tapi sampe sekarang saya belum pernah ketemu langsung sama laki-laki Turki yang berpoligami.
Si teman yang udah lumayan lama tinggal di Jerman ini bilang klo laki-laki Turki biasanya nikah di usia 20-an, sedangkan waktu itu Mr. Ottoman baru aja memasuki usia 30-an. Tapi saat jodoh sudah mengeratkan benang cinta di hatiku dan hatinya, mana bisa dicegah lagi ya kan 😀 (ngakak guling-guling nulis kalimat terakhir ini)
Alhamdulillah walau belum kenal lama dan udah langsung nikah aja, waktu membuktikan hanya diriku ratu di hati Mr. Ottoman 😀 (ngakak lagi nulis kalimat ini, berasa puber)
Kita lupakan saja cerita kami yang anti mainstream ini. Beberapa waktu lalu pamannya Mr. Ottoman yang tinggal di Mekkah meninggal dunia di usia 60 sekian. Mr. Ottoman sendiri belum pernah ketemu sama sekali sama pamannya ini. Yang kami tau istrinya orang Indonesia. Mereka punya dua anak yang masih kecil-kecil. Yang pertama umurnya 7 tahun dan yang kedua 5 tahun.
Saya menyimpulkan kalau si paman ini telat nikah atau telat punya anak karena di usia 60-an anaknya masih kecil-kecil.
Saya tau cerita sebenarnya setelah mendengar berita duka itu, tepatnya ketika makmer minta tolong bacain salah satu surat dalam al-qur’an buat khataman adiknya yang baru meninggal ini.
Ternyata oh ternyata si paman ini pernah poligami dan si perempuan Indonesia ini adalah istri keduanya, lebih tepatnya pelakor. Jadi dulu si paman hijrah ke Mekkah, ketemu sama si perempuan Indonesia. Nikah lah mereka, sementara dia masih beristri dan istri pertamanya itu perempuan Turki. Mereka juga udah punya anak dan anaknya sekarang umurnya udah 20-an.
Karena nggak terima dipoligami, istri pertama minta cerai dan balik ke Turki. Sampe sekarang dia masih jadi sahabat kental saudara-saudara Mr. Ottoman dan bencinya sampe ke ubun-ubun sama perempuan Indonesia. Dia bilang perempuan Indonesia pake magic alias dukun buat ngerebut suami orang. Setiap ketemu sama saudara Mr. Ottoman pasti dia bahas soal si pelakor Indonesia ini.
Sumpah ya saya malunya minta ampun begitu tau cerita ini. Walau kita juga nggak tau cerita yang sebenernya gimana, tapi faktanya memang perempuan Indonesia itu adalah istri kedua pamannya Mr. Ottoman yang saat dinikahinya masih berstatus suami orang.
Sudah ada fakta yang membuktikan kalau suami Turki juga ada yang poligami walau saya nggak pernah ketemu orangnya. Dengar dari Mr. Ottoman sih katanya di Turki juga ada yang poligami diem-diem. Tapi yang penting sih bukan suami saya yang poligami. Amit-amit…!!!
Poligami sebenernya bukan cuma terjadi di Indonesia, Turki ataupun negara-negara muslim. Di Jerman juga banyak kok. Namanya aja yang beda. Di Jerman biasanya bilangnya affäre alias wanita/pria idaman lain. Bedanya nggak terikat status pernikahan aja.
Karena ada beberapa pembaca saya yang share cerita hubungannya dengan laki-laki Turki yang divorce, saya cuma mau bilang hati-hati aja. Jangan langsung nge-fly denger cerita impian-impiannya untuk hidup sama kamu. Semua harus jelas, surat cerai dan lain-lainnya. Saya nggak mau lagi ada perempuan Indonesia yang dicap pelakor sama perempuan Turki. Kita harus bisa tunjukkan klo perempuan Indonesia itu bagus attitudenya.
