Sistem Perjodohan di Keluarga Turki

Percaya nggak sih klo jaman sekarang itu masih ada perjodohan? Rasanya agak susah diterima nalar ya klo ada orang yang mau nikah karena dijodohin dimana manusia modern saat ini sudah merasa sangat berhak memutuskan apapun tentang hidupnya itu secara mandiri. Tapi sistem perjodohan di keluarga Turki itu memang masih ada.

Saya masih ingat Mr. Ottoman dua kali membatalkan pertemuan pertama kami dulu dan saya baru tau klo alasannya adalah dia diajak emaknya mengunjungi keluarga wanita yang mau dijodohin emaknya.

Hmmm….!!! Apakah saya harus marah? Ya enggaklah. Toh akhirnya ‘aku yang jadi juaranya’ kata mbak Dewi Lestari šŸ˜€

Saya juga baru tau setelah menikah klo Mr. Ottoman itu dijodohin juga sama sepupunya, anak dari adik perempuan emaknya.Ā AmazingĀ sekali. Walaupun ini bukan perjodohan secara resmi. Ini terjadi karena pada saat itu mereka berdua sama-sama belum menikah di usia yang sudah memasuki 30-an. Tapi bapak mertua menolak keras perjodohan itu dan Mr. Ottoman juga nggak mau karena katanya mereka dari kecil udah main bareng. Tetap aja saya suka bercandain klo habis ketemu si sepupu perempuannya itu.

Perjodohan dalam keluarga Turki adalah hal yang wajar. Para ibu biasanya khawatir berlebihan saat anaknya belum menikah di usia yang mereka anggap sudah melewati ambang batas dan merasa wajib mencarikan jodoh untuk anaknya.

Dalam budaya lama orang Turki sendiri biasa menjodohkan anak-anaknya dengan saudara ataupun teman dekat yang mereka kenal. Tujuannya saya sendiri nggak tau pasti tapi ada yang bilang agar harta kekayaan nggak jatuh ke tangan orang asing.

Keempat abang Mr. Ottoman sendiri menikah dengan orang dekat. Keluarganya ya itu-itu aja dan orang yang udah mereka kenal lama dan nggak ada tantangan serta pembelajaran untuk mengenal karakter baru.

Dua abangnya menikah dengan saudara, satu dengan anak teman baik bapak mertua dan satunya lagi nikah sama tetangga depan rumah. Mr. Ottoman memangĀ out of the box.Ā Dari awal dia memang nggak mau nikah sama orang Turki. Katanya istri Turki itu cerewet dan suka ngatur. Ini menurut dia lho ya. Dari yang dia lihat disekelilingnya. Tapi pastinya banyak kok perempuan Turki yang baik-baik diluar sana dan banyak perempuan Indonesia yang cerewet ke suaminya, juga suka ngatur.

Sistem perjodohan dalam keluarga Turki ini saat ini seperti ada dan tiada alias samar-samar tapi masih terjadi. Generasi muda Turki rata-rata sudah tidak mau lagi memegang sistem perjodohan ini. Apalagi yang berpendidikan dan kaum intelektualnya. Mereka punya pandangan dan prinsip hidup yang berbeda dengan generasiĀ old nya Turki.

FYIĀ anak laki-laki Turki itu kan dari kecil sudah didoktrin untuk menuruti ibunya. Menurut mereka itu bentuk bakti. Tapi dari hasil pengamatan saya selama 7,5 tahun menikah, saya tidak sepakat kalau hal itu disebut bakti karena anak adalah manusia bebas yang berhak berpendapat dan memilih jalan hidup mereka sendiri. Tentunya orangtua sangat boleh memberi masukan dan nasehat tanpa adanya paksaan ini itu.

Ada yang bilang pilihan orangtua adalah yang terbaik. Faktanya nggak semua begitu. Bagaimana kalau ternyata cinta itu nggak muncul-muncul juga setelah pernikahan?

Ada salah satu keluarga Mr. Ottoman yang menikah dengan perempuan non Turki. Mereka sudah punya anak dua. Tapi karena ibunya nggak suka sama si menantu non Turki akhirnya disuruh cerai dan dia manut aja sama perintah ibunya.

Setelah cerai dijodohin sama perempuan Turki dan punya anak tiga. Kehidupan mereka terlihat sempurna. Istrinya cantik, rumah mewah dan harta melimpah. Tapi sekarang cerai dan istrinya balik ke Turki. Anaknya ditinggal di Jerman dan terpaksa dewasa sebelum waktunya.

Selama kurang lebih 10 tahun pernikahan, mereka lebih sering ribut. Istrinya sering minggat ke Turki. Padahal materi sangat tercukupi, bolak-balik operasi ini itu. Terakhir yang saya tau dia nebelin alisnya sampe saya kaget pas ketemu. Sangking kagetnya saya melotot ngeliatin alisnya yang menurut saya jadinya malah horor karena terlalu tebal. Orang kaya mah bebas yah mau ngapain aja šŸ˜€

Nggak pernah ada yang tau kan apa yang sebenernya terjadi dalam rumahtangga mereka. Apalagi menikah karena dijodohkan dan suaminya pernah menikah dengan wanita pilihannya sendiri yang pastinya adalah wanita yang dia cintai.

Dia inilah yang sering ngasih wejangan ke Mr. Ottoman klo harus berhati-hati memilih istri dan jangan mau dijodohin. Harta berlimpah memang bukan jaminan rumahtangga bahagia.

Maap gaes, jadi nyeritain orang. Tapi ini untuk contoh aja sih supaya ada bukti nyata perjodohan dalam keluarga Turki.

Sekarang-sekarang ini sistem perjodohan dalam keluarga Turki udah hampir punah, tapi masih ada. Mungkin yang orangtuanya udah agak sepuh kali ya atau yang nggakĀ open mindedĀ sama dunia luar.

0



Schreiben Sie einen Kommentar

Your e-mail will not be published. All required Fields are marked

Scroll Up Scroll Up

Thank you for visiting my blog