Bacain curhatan orang di sosial media kadang memang bikin kita bertanya-tanya dalam hati, ‘Apa dia nggak malu ya ngumbar aibnya sendiri?’. Bahkan sekarang lagi musimnya buka-buka aib supaya terkenal. Tapi yang mau saya tuliskan disini bukan tentang artis-artis ataupun selebgram yang sengaja buka-bukaan aib supaya terkenal.
Siapa sih orang yang nggak punya masalah hidup. Rasanya nggak mungkin ada orang yang nggak punya masalah hidup. Orang yang memendam-mendam masalahnya justru bisa bahaya.
Speak up soal masalah rumahtangga ini juga sangat kontroversi. Ada yang menganggap nggak baik karena dituduh menyebarkan aib keluarga. Ada yang menanggapinya secara lebih positiv sebagai sebuah kegiatan berbagi pengalaman hidup.
Saya sendiri menganggap speak up masalah rumahtangga bukanlah aib. Sebagaimana yang kalian tau, di blog ini saya sering ceritakan soal masalah mix marriage dan juga soal mertua Turki. Bagi saya itu bukan membuka aib. Tujuan saya agar para calon gelin nggak asal milih jodoh. Asalkan bule, ganteng, seiman udah dianggap bisa memperbaiki kehidupan. Apalagi belakangan banyak sekali Turkish hunter.
Of course nggak semua masalah saya ceritakan. Setiap pasangan dan rumahtangga pasti memiliki rahasia masing-masing yang hanya diketahui oleh mereka dan tuhan.
Pernah denger kasus pembunuhan Emine Bulut di Turki? Kisah ini bikin heboh nggak cuma orang Turki, tapi juga para gelin. Fyi, Emine Bulut ini sudah bercerai dengan suaminya. Janjian ketemuan sama si mantan untuk membicarakan masalah pendidikan anak perempuan mereka satu-satunya yang masih SD. Nggak tau masalahnya apa, tiba-tiba si mantan menusuk Emine Bulut berkali-kali didepan anak mereka. Sadis banget dan pastinya si anak trauma.
Lah trus apa hubungannya sama speak up masalah rumahtangga?
Mari kita cerita ke kasus lain terlebih dahulu. Ada banyak kasus di Turki yang suaminya kasar dan suka KDRT. Ditambah lagi keluarga suami yang kurang kooperatif. Beberapa diantaranya menimpa teman gelin Indonesia yang berujung angkat koper ke Indonesia dengan bantuan sesama gelin Indonesia dan juga pihak KBRI/KJRI.
Pernah ada kasus KDRT yang dialami gelin Indonesia yang menurut saya sudah kelewatan. Identitasnya disamarkan. Dia tidak boleh keluar rumah, hpnya disita suami, paspor juga diambil. Pokoknya hidupnya sengsara, belum lagi harus serumah dengan mertua yang juga kejam. Seriously, saya nggak nakut-nakuti. Tapi ini fakta.
Sebagian besar dari gelin korban KDRT ini tidak mau speak up atas dasar malu dan akan dianggap membuka aib keluarga. Sampai akhirnya dia terpaksa harus cerita setelah dia nggak tahan lagi dengan apa yang menimpanya. Menurut saya ini akibat masalah yang terus ditumpuk dan tidak diungkapkan dalam bentuk apapun.
Hubungannya dengan cerita Emine Bulut adalah apakah harus kejadian seperti Emine Bulut terlebih dahulu baru seseorang itu tidak dianggap membuka aib rumahtangganya? Kalau udah kejadian seperti kasus Emine Bulut rasanya udah terlambat dan cuma bisa nangis bagi orang yang mengenalnya tanpa bisa lagi menolong hidupnya.
Apapun masalahnya nggak baik dipendam-pendam sendirian. Apalagi kalau punya suami kasar dan suka melakukan KDRT. Cinta sih cinta, tapi jangan sampe menderita juga dan harus realistis lah dalam menjalani hidup ini.
Jadi jangan buru-buru nuduh orang menyebarkan aib rumahtangganya klo ada yang speak up soal masalahnya. Bisa jadi dia benar-benar buntu dan butuh bantuan. Buat orang yang speak up juga wajib memilah-milah, gimana dan ke siapa ceritanya. Nggak boleh asal-asalan cerita, apalagi klo masalahnya terlalu pribadi.
Menurut saya, speak up masalah rumahtangga khususnya yang masalahnya sudah terlewati adalah bentuk berbagi pengalaman hidup kepada yang belum menjalaninya. Pasti ada yang bisa mengambil pelajaran dari tragedi itu supaya nggak asal-asalan memilih pendamping untuk menjalani kehidupan berumahtangga.
Gimana menurutmu? Speak up masalah rumahtangga, buka aib atau berbagi pengalaman?
