7 Tips Meminimalisir Baby Blues

Beberapa tahun belakangan Baby Blues menjadi tema edukasi penting bagi para ibu, calon ibu dan orang-orang di sekitarnya di Indonesia. Tampaknya orang-orang di Indonesia mulai terbuka soal sindrom Baby Blues ini. Saya teringat seorang teman yang pernah curhat di facebook soal perasaannya yang mengarah ke Baby Blues beberapa tahun silam. Saat itu belum booming bahasan tentang Baby Blues. Malangnya banyak yang mencercanya dan menuduh dia tidak menyayangi bayinya. Bahkan sampai ada yang menghakiminya sebagai wanita yang tidak bersyukur karena sudah diberi kemampuan dan kesempatan untuk mengandung dan melahirkan. Sementara diluar sana banyak perempuan yang tidak bisa merasakan suka dukanya mengandung dan melahirkan.

Baby Blues, sindrom yang menimpa ibu baru dengan ciri-ciri sulit menerima kehadiran bayi bahkan bisa sampai membenci bayinya sendiri sebenarnya sudah lama ada. Sayangnya banyak ibu yang harus menghadapinya sendirian dan orang disekitarnya juga tidak perduli. Alhasil muncul berita di televisi tentang seorang ibu yang tega membunuh atau menganiaya bayinya sendiri. Penontonpun langsung menghakimi si ibu tanpa perduli bagaimana perasaannya.

Tanpa maksud merendahkan negara sendiri, tapi jika dibandingkan dengan Jerman (tempat saya menetap saat ini), Indonesia masih ketinggalan jauh soal mengatasi masalah Baby Blues pada ibu yang baru melahirkan. Meskipun negara kita ketinggalan, bukan berarti kita tidak bisa berbuat apa-apa. Mari sama-sama mulai membantu para ibu mengatasi Baby Blues dengan mencoba 7 tips melawan Baby Blues berikut ini.

1. Menerima status baru sebagai ibu

Meskipun Baby Blues tidak hanya terjadi pada ibu baru, tapi kebanyakan wanita yang mengalami Baby Blues adalah yang baru bertukar status menjadi ibu. Sulit menerima keadaan dengan hadirnya seorang bayi yang mungkin merubah total kehidupannya dari yang biasa santai menjadi sangat sibuk dengan agenda menyusui, mengganti popok dan kesibukan sebagai ibu lainnya. Terimalah status baru ini dengan ikhlas dan lapang dada. Biar bagaimanapun, kehadiran seorang anak adalah hal yang membahagiakan khususnya untuk kedua orangtuanya.

 

2. Luapkan emosi yang dirasakan

Stres bisa saja terjadi pada ibu yang mengalami Baby Blues. Apalagi seorang ibu baru yang belum punya pengalaman. Meluapkan emosi seperti menangis bisa membuat perasaan lega. Agar lebih lega lagi, curhatlah kepada orang yang dipercaya dan mampu menenangkan. Lebih bagus lagi curhat ke pasangan atau orang tua karena mereka adalah orang-orang terdekat ibu.

3. Berbagi tugas

Salah satu penyebab Baby Blues adalah karena si ibu merasa sendirian dan beban pekerjaannya sebagai ibu dan juga istri. Para suami harus memahami hal ini. Berbagi tugas mulai dari mengurus bayi sampai mengerjakan pekerjaan rumahtangga bisa menolong ibu penderita Baby Blues.

4. Keluar dan Jalan-jalan

Tradisi di Indonesia biasanya mengharuskan ibu yang baru melahirkan untuk tetap berada di rumah dan tidak boleh keluar rumah sampai minimal 40 hari. Saya rasa hal itu tidak berlaku lagi saat ini. Ibu penderita Baby Blues butuh udara segar. Jalan-jalan bisa membuat pikirannya relax. Dikekang selama 40 hari, menerima banyak kunjungan dengan tingkah polah yang macam-macam justru bisa membuat ibu penderita Baby Blues tambah stres. Baiknya siapapun orang terdekat ibu penderita Baby Blues, ajaklah ia jalan-jalan ke luar rumah.

5. Tidur

Mendengar anak nangis, tau-tau popok udah basah atau tiba-tiba buang air besar terdengar sepele. Tapi bagi ibu penderita Baby Blues itu bukanlah hal yang sepele. Saat kepala mulai pusing dengan segala tingkah polah si newborn yang dia sendiri juga tidak paham, tidurlah saat bayi tidur atau titipkan ke ayahnya dan keluarga terdekat jika si ibu mau istirahat sebentar. Tidur bisa menenangkan pikiran ibu penderita Baby blues.

6. Jangan menerima kunjungan selama minimal 2 minggu pertama

Mendengar kabar bahagia tentang kelahiran pasti membuat teman dan kerabat ingin secepatnya melihat si bayi mungil. Sebaiknya jangan terima kunjungan dulu selama minimal dua minggu pertama. Kehadiran tamu justru bisa membuat ibu penderita Baby Blues bisa tambah stres. Suami dan orang-orang terdekatnya harus paham soal ini. Yang akan berkunjung pun wajib diedukasi jika belum paham supaya tidak terjadi kesalahpahaman.

7. Liburan

Mungkin bagi sebagian orang terdengar aneh liburan saat bayi baru lahir. Tapi hal ini wajar dilakukan orang tua baru di Jerman. Khususnya bagi ibu penderita Baby Blues. Anggaplah ini honeymoon bersama si newborn. Liburan bersama bayi baru lahir juga mampu membangun bonding antara bayi dan orang tua.

Itu dia 7 tips meminimalisir Baby Blues. Semoga bisa membantu para ibu yang menderita Baby Blues agar secepatnya terbebas dari sindrom ini. Semangat moms!

*(Tulisan ini diikutsertakan dalam blog challenge Indscript Writing ‘Perempuan Menulis Bahagia’)

0



Schreiben Sie einen Kommentar

Your e-mail will not be published. All required Fields are marked

Scroll Up Scroll Up

Thank you for visiting my blog