Ingin Terang di Alam Kubur? Bersedekahlah!

Bulan suci ramadan merupakan bulan dilipatgandakannya segala amal ibadah manusia. Pastinya semua umat muslim beribadah sebanyak mungkin di bulan ini. Tidak hanya solat dan puasa, hal lain yang banyak dilakukan adalah sedekah. Tak jarang kita lihat banyak orang memberikan banyak sedekah di bulan ramadan yang tidak sama banyaknya seperti di bulan-bulan lain.

Sedekah seharusnya tak hanya dilakukan di bulan ramadan saja. Hal ini bukan soal dilipatgandakannya pahala, melainkan lebih penting dari itu. Almarhum ustadz Muhammad Arifin Ilham pernah berkata dalam salah satu ceramahnya bahwa yang menerangi seorang manusia di alam kuburnya kelak bukanlah solat, puasa dan haji. Melainkan sedekah. Sedekah merupakan lampu penerang di alam kubur.

Didalam islam sudah sangat jelas aturan-aturan mengenai sedekah. Tapi mungkin untuk aturan negara masih tidak sedetail Jerman. Di Jerman setiap pekerja bergaji UMR pasti dipotong gajinya setiap bulan untuk sedekah ke orang-orang yang kurang mampu. Suka tidak suka semua rakyat Jerman harus terima peraturan pemerintahnya itu. Pembagian sedekah inipun diatur negara. Siapa saja yang berhak mendapatkannya. Bukan sembarangan dan asal jadi pengangguran, lalu bisa dapat sedekah dari pemerintah Jerman.

Orang-orang yang berhak mendapatkan sedekah di Jerman juga ada aturannya. Misalnya harus dilihat riwayat hidupnya sepuluh tahun kebelakang seperti apa, kesehatannya baik atau tidak dan lain-lainnya. Meskipun cacat juga bukan berarti dapat bantuan sedekah dari pemerintah karena di Jerman orang cacat juga bekerja layaknya orang normal. Tergantung cacatnya itu seperti apa. Jadi mereka tidak minder dan butuh belas kasihan orang lain.

Minusnya tinggal di Jerman, kalau kita mau sedekah satu dua euro itu susah. Kita tidak tau mana yang benar-benar miskin atau hanya pura-pura dan malas kerja. Kalau tinggal di kota besar seperti Stuttgart, mudah sekali menjumpai pengemis. Umumnya sih pendatang. Tapi sulit dipercaya kalau mereka itu benar-benar miskin karena kalau benar-benar miskin dan nggak sanggup kerja, pasti dapat sedekah dari pemerintah.

Di Indonesia lebih gampang menurut saya untuk memberikan sedekah dalam jumlah kecil. Dimana-mana banyak dijumpai orang yang kurang mampu. Contohnya tetangga sendiri yang kita lihat langsung bagaimana kehidupannya. Atau anak-anak yatim yang ditinggal mati ayahnya. Memang ada juga orang-orang yang tidak jelas apakah benar dia miskin dan pantas diberikan sedekah atau hanya pura-pura saja. Hal ini banyak dijumpai dijalanan kota-kota besar di Indonesia, apalagi di Jakarta.

Memang sebaiknya kita memberikan sedekah kepada orang yang kita kenal dan dekat dengan kita. Karena islam mengajarkan untuk lebih mengutamakan membantu orang-orang terdekat terlebih dahulu baru orang-orang yang jauh.

Sedekah tidak melulu harus kepada manusia. Sedekah bisa juga untuk mesjid dan organisasi-organisasi yang bermanfaat lainnya. Di Jerman sedekah dengan jumlah bebas (tidak dipotong langsung oleh pemerintah) ya amannya sedekah ke mesjid. Meskipun mesjid-mesjid di Jerman juga sudah ada sumber keuangannya dari pemerintah negara asalnya masing-masing.

Jangan sekali-kali berpikir bahwa sedekah itu akan mengurangi harta benda kita, justru sedekah merupakan kunci bertambahnya rezeki.

Bersedekahlah jika ingin Allah tambahkan rezekimu di dunia ini. Bersedekahlah jika ingin Allah mudahkan segala urusanmu. Bersedekahlah agar kamu tau besarnya nikmat yang telah Allah berikan untukmu.

Kita manusia tidak tau kapan ajal kita dijemput. Pastinya semua dari kita ingin tenang di alam kubur tanpa siksaan dan kegelapan bukan! Apakah kamu ingin terang benderang di alam kubur? Bersedekahlah!

0



Schreiben Sie einen Kommentar

Your e-mail will not be published. All required Fields are marked

Scroll Up Scroll Up

Thank you for visiting my blog