Landal Dunimar; Sensasi Menginap ditengah-tengah Ladang Tulip

Gagal melihat karpet tulip di Emirgan Park, akhirnya Mr. Ottoman menuruti keinginan saya mengunjungi taman tulip di Belanda. Seperti biasa, saya terima bersih aja. Kecuali soal tempat-tempat yang akan kami kunjungi, itu urusan saya.

Kata Mr. Ottoman kami akan menginap di apartemen yang agak jauh dari Amsterdam karena hotel-hotel di Amsterdam untuk saat itu harganya cukup mahal. Saya iyain aja, yang penting liburan.

Butuh waktu enam jam untuk sampai ke Belanda dari Stuttgart, tapi kami singgah dulu di Köln. Plus macet jadi totalnya sepuluh jam baru nyampe penginapan.

Saat memasuki perbatasan Jerman-Belanda, terasa sekali perbedaannya. Jalan tol di Belanda mirip dengan Indonesia. Kanan kirinya dipenuhi lampu-lampu jalanan, beda dengan jalan tol Jerman, nggak ada lampunya.

Landal Dunimar, itu nama tempat kami menginap. Lucunya restorannya terpisah jauh dengan kamar-kamar tamu. Resepsionis sudah tutup saat kami datang, tapi sudah ditinggalkan pesan untuk ambil kunci kamar di restoran.

Wow! Ini sih bukan apartemen. Bangunannya seperti rumah-rumah kecil dua tingkat. Saya suka sekali dengan desain interiornya. Bersih dan rapi, perabotannya juga bagus-bagus, tipikal perabotan IK*A.

Begitu melewati pintu masuk, ada kamar mandi utama disebelah kiri, belok ke kanan ada dapur yang lengkap dengan segala peralatannya. Didepannya dapur sofa berwarna biru dengan tv flat 14 inc didepannya ditata rapi dengan hiasan bunga tulip diatas meja.

Ruang tamu

Bergeser sedikit dari ruang tamu, ada ruang makan dengan meja bundar dan empat kursi. Semua ruangan-ruangan itu tidak disekat alias plong. Dari ruang makan bisa menuju keteras belakang yang bersebelahan dengan kanal dan ladang tulip yang harumnya semerbak. Klo cuaca panas, bisa barbeque-an diteras belakang. Klo tahan dingin, bisa aja sih makan diteras karena juga disediain kursi makan diluar.

Ruang makan

Naik keatas dengan melewati tangga yang agak curam, disebelah kiri ada kamar utama yang lebih luas. Sebelah kanannya ada kamar yang lebih kecil dengan dua tempat tidur kecil yang terpisah. Diujung kamar ini ada ruangan rahasia mini tempat penyimpanan vacum cleaner, alat setrika dan pel. Dibagian tengah lantai dua ini ada satu toilet kecil.

Landal Dunimar nggak nyediain handuk dan peralatan mandi lainnya, jadi kita memang harus bawa sendiri atau beli di supermarket terdekat. Untungnya saya sudah prepare semuanya dari rumah.

Plusnya Landal Dunimar ini selain bersih, sprei dan sarung bantalnya tidak langsung dipasang di kasur, melainkan masih terbungkus plastik dari tempat laundry. Jadi bisa dijamin setiap tamu yang menginap disini akan mendapatkan sprei dan sarung bantal yang bersih dan tidak bekas-bekas orang.

Paginya setelah matahari terbit, saya baru sadar klo Landal Dunimar ini ada ditengah-tengah ladang tulip yang sedang bermekaran. Amazing sekali. Saya minta dibawa ke Keukenhof karena mau liat tulip yang macem-macem, eh rezeki istri solehah. Dikasi penginapan ditengah-tengah ladang tulip 🙂

Klo nginap disini, kamu bisa bersepeda mengelilingi daerah Lisse dan jalan-jalan ke ladang tulip. Biaya penginapan di Landal Dunimar tergolong murah. Kebetulan kami lagi dapat diskon, jadi harganya lebih murah dari biasanya. 3oo euro saja untuk tiga malam.

Vlog room tour Landal Dunimar soon in my youtube channel (doain saya bisa ngilangin malas ini untuk edit video yang udah numpuk 😀 )

0



Schreiben Sie einen Kommentar

Your e-mail will not be published. All required Fields are marked

Scroll Up Scroll Up

Thank you for visiting my blog