Setelah Menikah di Standesamt Jerman, What Next?

Menikah dengan orang asing pastinya memiliki masalah yang berbeda dengan pasangan senegara. Setelah dipusingkan dengan urusan segala jenis surat-surat untuk keperluan menikah di Standesamt (Kantor Catatan Sipil) dan hubunganpun telah sah secara hukum Jerman, bukan berarti masalah selesai.

Setelah disahkan sebagai pasangan suami istri, bukan berarti urusan selesai. Segala surat-surat pastinya harus dirubah. Mulai dari asuransi, rekening bank dan segala macam jenis surat-surat lainnya.

Tapi kalau kamu dan pasangan memiliki kesepakatan untuk pisah rekening bank, artinya nggak perlu urus soal ini. Juga kalau kamu pekerja atau mau bekerja di Jerman, asuransi kesehatan bisa dipisah-pisahkan.

Kalau kasus saya, saya tidak memiliki pekerjaan formal di Jerman. Segala jenis surat-surat kami buat atas nama bersama. Jadi Mr. Ottoman urus semua surat-suratnya agar dimasukkan nama saya. Juga mengenai surat pajak. Ini penting banget karena orang yang sudah menikah bayaran pajaknya lebih sedikit dibandingkan yang single.

Jika istri tidak bekerja, biasanya gaji suami akan dinaikkan. Saya nggak tau apa ini berlaku untuk semua perusahaan dan jabatan atau tidak. Tapi dulu Mr. Ottoman mendapatkan tambahan gaji, bukan tunjangan ataupun kenaikan gaji tahunan seperti biasanya.

Selain urusan surat-surat, jangan lupa juga lapor diri dan pernikahan ke Kedutaan Indonesia wilayah setempat. Bisa dikirim melalui pos setelah mengisi formulir yang bisa didownload dari situs Kedutaan Indonesia masing-masing wilayah kerja di Jerman.

Karena biasanya visa menikah yang diberikan Kedutaan Jerman di Jakarta hanya berlaku tiga bulan saja, maka setelah resmi menikah di Standesamt Jerman ada baiknya langsung perpanjang ke Ausländerbehörde setempat. Nggak usah nunggu sampe waktunya mau habis karena kadang di kota-kota besar antrian pembuatan visa bisa memakan waktu sampe berbulan-bulan.

Yang terakhir yaitu mengikuti kursus Bahasa Jerman dan Orientierungskurs. Apa dan bagaimana kursus Bahasa Jerman dan Orientierungskurs? Yuk lanjut di artikel selanjutnya!

0



Schreiben Sie einen Kommentar

Your e-mail will not be published. All required Fields are marked

Scroll Up Scroll Up

Thank you for visiting my blog