Apakah Lelaki Turki itu Setia?

Dari sekian banyak pembaca blog saya, pertanyaan “Apakah lelaki Turki itu setia?” adalah yang paling banyak dicari. Well, mari kita bedah pertanyaan tersebut menurut pengalaman saya pribadi dan juga beberapa teman yang menikah dengan lelaki Turki.

Sejatinya kesetiaan seorang laki-laki tidak bisa kita nilai dari nasionalitasnya. Tapi tentu ada hal-hal yang lebih spesifik yang bisa kita kulik lagi untuk mencari tau apakah laki-laki itu setia atau tidak.

Orang Turki saat ini terbagi menjadi tiga golongan, golongan old, now dan mix old dan now. Golongan old masih sangat menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan adat istiadat Turki. Keluarga Mr. Ottoman sebagian besarnya termasuk golongan old. Jadi, di keluarga mereka itu tidak ada yang terang-terangan pacaran. Kalau membawa lawan jenis ke rumah orangtua, artinya mereka serius ingin menikah.

Keponakan Mr. Ottoman yang baru menikah juga begitu. Kami mengira dia tidak punya pasangan dan belum memikirkan pernikahan. Tau-tau dikabari disuruh datang karena mau acara lamaran. Pun sebelum-sebelumnya dia sama sekali tidak pernah posting foto bersama lawan jenis di media sosialnya.

Begitu juga soal adat istiadat. Mereka masih sangat menjunjung tinggi adat istiadat Turki. Misalnya cara makan dan duduk, cara berbicara dengan orangtua dan sebagainya. Nah, laki-laki Turki dari golongan old ini umumnya sangat menyakralkan hubungan pernikahan dan sangat setia.

Minusnya dari golongan ini, umumnya yang tua-tua susah menerima budaya baru dan yang lain dari mereka. Ini merupakan ujian untuk menantunya, apalagi yang berbeda negara. Umumnya mertua golongan old maunya kita jadi seperti yang mereka inginkan dan hidup seperti mereka.

Sedangkan golongan now lebih terbuka menerima budaya baru. Tua muda sama saja. Tapi kebanyakan mereka hidup seperti orang-orang Jerman. Nilai-nilai agamanya sudah luntur, minum alkohol sudah menjadi hal biasa. Pergi liburan berdua dengan pasangan yang belum halal dianggap biasa. Serta memiliki gaya hidup bebas. Orangtua golongan now juga tidak melarang anak-anak mereka menjalin hubungan dengan lawan jenis tanpa ikatan pernikahan.

Soal kesetiaan golongan now tidak bisa dipastikan. Yang saya lihat dari kejadian nyata disini, mereka menjalin hubungan dan tinggal bersama. Setelah tidak cocok ya pisah begitu saja. Jadi, saya tidak bisa bilang apakah laki-laki Turki dari golongan now ini setia atau tidak. Mungkin tergantung orangnya.

Yang ketiga dari golongan mix. Nah, Mr. Ottoman adalah golongan yang ketiga. Di satu sisi dia masih memegang nilai-nilai budaya Turki yang kadang juga bikin saya susah mengerti. Tetapi dia bisa menerima budaya baru dari saya.Walaupun kadang terjadi benturan. Agama buat dia juga hal utama.

Bisa dikatakan golongan mix ini punya prinsip “urus urusan masing-masing”. Jadi mereka nggak mau mencampuri urusan orang seperti golongan old yang umumnya mau tau aja. Klo soal kesetiaan, alhamdulillah sampai hari ini Mr. Ottoman masih setia dan semoga sampai seterusnya begitu.

Sebenarnya dari yang saya lihat dari kejadian nyata disini, laki-laki Turki dari semua golongan itu umumnya setia. Tapi tentunya tidak semua. Meskipun dia golongan now, tapi jika sudah ada ikatan pernikahan pasti dia akan sangat menghargai ikatan tersebut. Masalah golongan ini adalah masalah pola pikir dan cara hidup.

Bukan berarti tidak ada lelaki Turki yang tidak setia. Pastinya ada, tapi saya belum menemukannya secara langsung. Bahkan laki-laki Turki yang berani menceraikan istrinya itu terkadang bukan karena dia memiliki perempuan lain, tetapi karena ibunya tidak suka. Iya! Peran ibu bagi laki-laki Turki itu sangat kuat dan berpengaruh.

0



Schreiben Sie einen Kommentar

Your e-mail will not be published. All required Fields are marked

Scroll Up Scroll Up

Thank you for visiting my blog