5 Tradisi Sehari-hari Keluarga Turki || Gelin Baru Wajib Tau!

Turki, negara dengan segudang tradisi yang hingga kini masih mereka jalankan. Dulu saya berpikir klo keluarga Turki itu sama aja seperti keluarga Jerman yang sering saya lihat disini. Ternyata totally different. Meskipun mereka tinggal di Jerman, nggak sekalipun mereka meninggalkan tradisi dan cara hidup ala Turki.

Untuk gelin (pengantin) baru ataupun yang berencana menikah dengan orang Turki, 5 tradisi sehari-hari keluarga Turki ini bisa kamu jadikan pertimbangan untuk kelangsungan hidupmu dan pasangan. Supaya nggak kaget kek saya 😀

1. Tradisi Kumpul-kumpul

Orang Turki dikenal suka ngumpul dengan sesamanya. Bukan cuma dengan anggota keluarga, tetapi dengan tetangga dan teman-teman sebangsanya. Biasanya mereka kumpul tiap akhir pekan, klo ibu-ibu hari biasa kadang juga ngumpul-ngumpul. Bahkan kadang mereka sama-sama membersihkan rumah temannya dan bergiliran.

Dulu sewaktu mertua saya masih tinggal di Jerman, mereka juga menuntut kami untuk datang setiap akhir pekan. Kadang disuruh menginap. Tapi tempat tinggal kami jauh dari mereka dan Mr. Ottoman kadang juga mau istirahat di akhir pekan. Jadi dia sendiri kadang juga malas datang. Kalau datang ke rumah mertua, pasti selalu rame. Selain dua kakak ipar dan anak-anaknya juga datang, teman-teman dan saudara yang lain kadang juga datang.

Rumah mertua yang ukurannya nggak terlalu besar jadi berasa sesak. Tapi orang Turki senang dengan yang begituan. Ngumpul dan ngobrol-ngobrol sampe tengah malam.

Mr. Ottoman kurang suka dengan tradisi itu. Itu juga sebabnya dulu dia lebih milih sekolah diluar kota dan tinggal sendiri. Rumahnya selalu rame dan dia nggak bisa belajar serius.

Ngumpul-ngumpul sih ok aja ya, tapi kadang kita juga butuh waktu sendiri dan menikmati hari hanya dengan pasangan. Nggak harus selalu rombongan sekeluarga besar.

2. Tradisi Makan

Kumpul-kumpul nggak bisa dipisahkan dengan makan. Makanya perempuan-perempuan Turki kerjaannya nggak selesai-selesai. Karena mereka selalu ngumpul-ngumpul dan makan.

Jangan bayangkan makannya mereka klo lagi ngumpul itu seperti kita orang Indonesia. Klo kita mungkin kadang cukup ngeteh sama makan kue-kue, mereka nggak. Makanannya banyak banget udah kek pesta.

Pertama pas tamunya datang, disuguhi cemilan dan teh. Setelah itu makan makanan utama yang juga banyak macemnya. Biasanya dibuka dengan makan sup, lalu makan makanan utama sambil minum teh juga. Selesai makan lanjut dengan dessert. Terus sambil duduk-duduk ngobrol, ada banyak cemilan yang dihidangkan di meja. Aneka kue, kacang-kacangan seperti kuaci dan biji labu, buah-buahan sambil lanjut ngeteh.

Tapi kata abang ipar saya kemarin waktu mereka berkunjung ke rumah kami, dulu orang Turki nggak begitu. Saling berkunjung dan ngumpul-ngumpul cuma minum teh sama makan kue aja. Klo sekarang sudah banyak yang berubah katanya, makan,makan dan selalu makan klo udah kumpul-kumpul.

3. Tradisi Saling Berkabar

Ini wajib nggak pake toleransi, terutama ke orangtua. Biasanya orangtua Turki selalu mau tau tentang anaknya walaupun sudah menikah khususnya ibu-ibu. Kalau anaknya nggak menghubungi, pasti ibunya langsung menghubungi atau datang langsung ke rumah anaknya. Gitu juga ke saudara-saudara lainnya. Nggak sesering ke orangtua, tapi harus tetap saling berkabar.

Tradisi ini sedikit berbeda dengan keluarga saya di Indonesia. Tentu kami saling berkabar, minimal seminggu sekali. Tapi orangtua saya tidak pernah memaksa harus telepon dan sebagainya. Mereka bisa mengerti dan yakin saya baik-baik saja. Apalagi tanya-tanya soal privasi kehidupan anak-anaknya yang sudah berumahtangga, sama sekali nggak mau mencampuri tapi tetap ada saat dibutuhkan.

4. Tradisi Mengucapkan Selamat

Selain rajin ngumpul dan makan, orang Turki juga rajin mengucapkan selamat. Kalau saya dan Mr. Ottoman sehari-hari ya ngasi ucapan yang umum-umum saja, misalnya günaydin (selamat pagi) dan iyi geceler (selamat tidur). Tapi nggak cuma ucapan yang umum saja klo di keluarga Turki. Setiap jum’at mereka rutin mengucapkan hayirli cumalar (selamat hari jum’at), entah itu secara langsung, lewat panggilan telepon ataupun cuma lewat pesan whatsapp.

Selain itu juga banyak ucapan-ucapan lainnya yang rutin mereka ucapkan. Misalnya ucapan malam nuzul qur’an, bulan Rajab, maulid nabi dan lainnya yang biasa mereka sebut kandil yang biasa diucapkan dengan berbagai kalimat dalam Bahasa Turki seperti Kandiliniz Mübarek Olsun diikuti dengan doa-doa.

Ucapan-ucapan semacam itu sudah menjadi tradisi mereka, baik yang agamanya taat ataupun sangat jauh sekali dari agama rata-rata mengucapkan ucapan seperti itu.

5. Tradisi Memberikan Hadiah

Orang Turki sangat senang jika diberikan hadiah. Nggak harus mahal, hadiah sederhana seperti sekotak coklat juga mereka sudah senang. Dan biasanya saat mengunjungi teman ataupun saudara, mereka selalu membawa hadiah.

Jadi, kalau kamu mau ambil hati mertua dan saudara-saudara suamimu, tradisi memberikan hadiah ini bisa kamu coba 😉

0



Schreiben Sie einen Kommentar

Your e-mail will not be published. All required Fields are marked

Scroll Up Scroll Up

Thank you for visiting my blog